GridHEALTH.id - Upaya pencegahan dan pengobatan virus corona terus diusahakan oleh para ilmuwan dan laboratorium di seluruh dunia.
Baca Juga: 4 Manfaat Minyak Bunga Sepatu, Rambut Berkilau Hingga Anti Penuaan
Lebih dari 3.000 orang di seluruh dunia tewas akibat virus corona yang sudah menjangkit lebih dari 88 ribu orang. Jumlah kasus di Tiongkok mulai menurun, tetapi meningkat di negara lain termasuk Amerika Serikat.
Para peneliti di Indonesia juga tak mau ketinggalan untuk turut berpartisipasi mengatasi wabah global ini.
Di antaranya, salah seorang peneliti dari Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI), Dr. Eng. Muhamad Sahlan, S.Si,Eng., mengembangkan senyawa propolis asli Indonesia yang dihasilkan oleh lebah Tetragonula biroi aff.
Senyawa propolis ini dikembangkan sebagai alternatif pengobatan dan pencegahan penyebaran Virus Corona (Covid-19).
Propolis tersebut terbukti memiliki komponen penghambat alami yang dapat digunakan untuk menghasilkan obat dengan efek negatif minimal baik terhadap tubuh manusia maupun sumber daya alam yang tersedia.
Baca Juga: Covid-19 atau Corona, Bagaimana Sebutan yang Benar? Ini Penjelasannya
Sahlan menuturkan bahwa komposisi propolis tidak selalu sama di seluruh dunia. Pada penelitian ini, senyawa propolis berasal dari lebah Tetragonula biroi aff, perlu dipahami bahwa propolis memiliki karakteristik berbeda tergantung pada sumber tanaman dan lokasinya.
Perbedaan sumber tanaman, lokasi, serta proses penelitiannya akan membedakan pula senyawa-senyawa propolis yang dihasilkan.
Baca Juga: Berantas Stunting : Sanitasi Buruk Jadi Sebab Stunting Masih Menonjol di Indonesia
Saat ini beberapa negara tengah mengembangkan obat dan vaksin untuk Covid-19. Salah satunya adalah China yang mengembangkan obat berdasarkan penelitian yang dipublikasikan oleh Prof. Yang dari Shanghai Tech University pada Januari 2020.
Pada penelitiannya, Prof. Yang berhasil memetakan struktur protein virus Corona dimana ditemukan bahwa virus Corona penyebab Covid-19 harus menempel pada sel hidup (dalam hal ini paru-paru manusia) sebelum menyuntikkan struktur genetiknya pada sel hidup tersebut untuk berkembang biak.
Untuk memutus aktivitas ini, dikembangkan senyawa kimia penghambat bernama N3 sebagai alternatif obat untuk Covid-19.
“Yang menarik bagi saya, propolis yang saya teliti ini memiliki sifat menghambat proses menempelnya virus terhadap sel manusia yang mirip dengan senyawa N3.
Dengan menggunakan struktur model Covid-19 yang ada, senyawa-senyawa propolis diujikan untuk melihat apakah dapat membentuk ikatan pada virus Covid-19 bila dibandingkan dengan ikatan senyawa N3," kata Sahlan yang telah sembilan tahun meneliti propolis.
Baca Juga: Penderita Diabetes Boleh Konsumsi Kopi, Tapi Pilih Ini Jenisnya
Hasil pengujian memperlihatkan bahwa tiga dari sembilan senyawa yang ada di propolis asli Indonesia memiliki kekuatan menempel yang cukup baik pada virus Covid-19.
Bila senyawa N3 memiliki nilai -8, senyawa Sulawesins a memiliki nilai -7.9, Sulawesins b (-7.6) dan deoxypodophyllotoxin (-7.5).
Baca Juga: Sering Buang Gas, Lakukan Hal Ini Agar Terhindar dari Perut Kembung
“Jadi, semakin negatif nilai yang dimiliki menunjukkan semakin besar kemampuan senyawa menempel pada virus Covid-19.
Hal ini membuat virus tidak dapat menempel pada sel hidup manusia untuk kemudianberkembang biak,” ujar Sahlan tentang hasil pengujiannya seperti dikutip dari Press Release dari FTUI yang diterima GridHEALTH.id (05/03/2020).
“Tentu saja penelitian ini belum masuk ke dalam tahapan klinis karena Indonesia sendiri baru mengumumkan pasien positif Corona pada Senin (2/3) yang lalu.
Akan tetapi hasil penelitian ini tentu sangat menjanjikan untuk dikembangkan menjadi alternatif obat dari Indonesia untuk menyembuhkan maupun mengurangi perkembangan virus Corona tidak hanya di Indonesia tetapi juga ke negara lain,” kata Dr. Ir. Hendri D.S. Budiono, M.Eng., Dekan FTUI.
Baca Juga: Boleh Dicoba, Begini Cara Pintar Agar Mencegah Makan Berlebih
Saat ini penelitian yang dilakukan oleh Dr. Eng. Muhamad Sahlan, S.Si, M. Eng. dan timnya sedang pada tahap mengenali senyawa-senyawa yang potensial untuk dikembangkan sebagai obat Covid-19.
Tahapan selanjutnya adalah pengoptimasian senyawa-senyawa tersebut sebelum dilakukan uji klinis dan pengembangan obat.
Untuk diketahui, propolis adalah salah satu hasil eksplorasi dari binatang bersengat yaitu lebah. Sehingga sering disebut juga Bee Propolis.
Baca Juga: 5 Manfaat Edamame, Kacang dari Jepang yang Hindari Serangan Jantung
Asal kata propolis yaitu dari bahasa Yunani, dari dua kata yang artinya Pro = sebelum dan polis = kota. Maka secara umum Bee Propolis dapat diartikan sebelum masuk sarang lebah atau maknanya pelindung sarang Lebah dari ancaman faktor yang datang dari luar sarang.
Karena berfungsi sebagai pelindung maka Lebah menyusun atau meramu propolis dengan bahan pilihan.
Substansi propolis berasal dari resin ( sejenis getah tanaman) yang berasal dari kulit tanaman. Tanaman yang sering diambil resinnya pada umumnya berasal dari tanaman Poplar (Populus Sp), Birch (Betula Sp) atau Conifer (sejenis pinus).
Baca Juga: Jangan Takut Penyakit Kanker, Ini 4 Fakta Kanker yang Wajib Diketahui
Lebah mengumpulkan resin dari tanaman yang kemudian di ramu dengan lilin dan air liur lebah. (*)
#berantasstunting
Source | : | Press Release |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar