GridHealth.id - Pada Jumat lalu (6/2/20), seorang remaja (NF) berusia 15 tahun mengaku telah menghabisi nyawa bocah (A) usia 5 tahun ke polisi.
Menurut penjelasannya, NF membunuh A dengan cara menenggelamkannya ke dalam air dan mencekiknya selama 5 menit. Usai bunuh korban, NF menyimpan mayat tersebut di dalam lemari.
Dilansir dari Tribunnews Bogor, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus menduga pembunuhan keji ini terinspirasi dari film horor dan kekerasan yang digemari NF.
"Cuma satu yang ingin saya sampaikan di sini, bahwa pengakuan si pelaku ini suka menonton film horor," kata Yusri Yunus, di kantor Polres Metro Jakarta Pusat, Sabtu siang (7/3/2020).
Baca Juga: Suzanna Meninggal Usai Minum Susu, Benarkah Cairan Putih Ini Sebabkan Kematian Ratu Film Horor?
"Bahkan ada film Chucky, itu hobinya," lanjut Yusri Yunus.
Selain film Chucky, NF juga hobi menonton film Slender Man.
"Ini adalah salah satu tokoh favoritnya, (Slender Man), ini kisah tentang film kekerasan dan horor," kata Wakapolres Metro Jakarta Pusat, AKBP Susatyo Purnomo Condro, pada kesempatan yang sama.
Dugaan motif pembunuhan ini bisa jadi disebabkan lengahnya pengawasan orang tua dalam menyikapi jenis tontonan anak, baik televisi maupun film.
Berdasarkan hasil penelitian tahun 2014, menonton program televisi dan film horor dapat secara langsung mempengaruhi perilaku anak-anak, keyakinan, dan sikap dalam waktu yang lama.
Baca Juga: Jerawat Pada Remaja Bisa Memengaruhi Kondisi Psikologis, Atasi Dengan 5 Langkah Mudah Ini
Efek film horor pada individu terlebih pada anak juga berdampak pada kepribadian mereka dan reaksi mereka terhadap film-film horor.
Hal ini bisa terjadi karena anak-anak cenderung kesulitan membedakan antara khayalan dan kenyataan.
Lebih lanjut, penelitian ini menyarankan agar anak-anak tidak diizinkan menonton film-film horor yang menyeramkan karena kebanyakan di antaranya memiliki pendekatan negatif.
Oleh sebab itu, orangtua perlu melindungi mereka dari konten TV dan film yang kejam atau menakutkan.(*)
#berantasstunting
Source | : | Tribunnews Bogor,IISTE.org |
Penulis | : | Levi Larassaty |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar