GridHEALTH.id - Perawat adalah tenaga profesional medis yang mempunyai bekal ilmu pengetahuan medis.
Hal itu perlu ditekankan karena perawat profesional harus mempunyai pengetahuan dan tanggung jawab yang baik.
Baca Juga: 10 Detik Deteksi Corona, Angkie Yudistia Staf Khusus Presiden Dihujat Warganet
Salah satu syarat menjadi perawat, seseorang harus mengantongi ijazah dan sertifikat resmi yang diakui negara.
Selain itu, keistimewaan seorang perawat dilihat dari pikiran, hati dan tindakan kepada pasien atau keluarga tanpa pilih kasih.
Tapi apa dan bagaimana dengan yang terjadi pada perawat satu ini.
Baca Juga: Belanja Stok Kebutuhan Rumah Tangga, Ini Tips Hindari Covid-19
Dia perawat usia 40 tahun.
Oleh majelis hakim dijatuhi hukuman seumur hidup penjara karena tuduhan yang dilayangkan kepadanya.
Baca Juga: Update COVID-19; Terlalu Banyak Konsumsi Suplemen Imun Bisa Timbulkan Risiko Autoimune
Perawat yang diketahui bernama Niels Hoegel akhirnya dijatuhi hukuman seumur hidup.
Pasalnya perawat yang berusia 40 tahun tersebut telah membuat 2 pasiennya meninggal.
Kasus tersebut terjadi pada Februari 2015, dimana Niels dinyatakan bersalah karena telah melakukan pembunuhan pada 2 pasien yang tengah dirawat intensif.
Pasein tersebut diketahui dirawat di RS Delmenhorst, bagian utara kota Bremen.
Dalam persidangan, Niels Hoegel akui tindakan tersebut sudah mendapatkan persetujuan dari keluarga untuk menyadarkan kembali para pasien.
Baca Juga: Cuci Tangan Dengan Sabun Cuci Piring untuk Cegah Virus Corona COVID-19
Dengan bahasalain, dalam pembelaannya Niels Hoegel mengaku melakukan itu demi menolong para pasiennya.
Tindakan tersebut iyalah pemberian obat hingga terjadi overdosis.
Tapi yang terjadi pasien dapat alami serangan jantung.
Niels Hoegel pun mengakui telah 'berpengalaman' lakukan hal tersebut karena pernah melakukannya kepada 90 pasien di rumah sakit tempat sebelumnya bekerja.
Kenyataannya apa yang dilakukannya itu justru membuat 30 nyawa pasien tak dapat tertolong.
Tapi lagi-lagi Niels Hoegel berdalih tindakat tersebut guna menyelamatkan nyawa pasien.
Tahu banyaknya pasien meninggal akibat tindakannya, kepala kepolisian Oldenburg, Johann akui para penyidik tengah lakukan pemeriksaan di rumah sakit kedua di Oldenburg.
"Kami tak bisa mengatakan berapa banyak pasien di Oldenburg yang jadi korban," kata Jaksa.
Di samping itu pihak polisi dan jaksa penuntut curiga bahwa Neils Hoegel telah membunuh setidaknya 6 pasien di Oldenburg.
Berbeda dengan 2 pasien yang diberikan obat berlebih, di Oldenburg Hiels Hoegel melakukannya dengan menyuntikan obat jantung.
Tak main-main, obat jantung yang disuntikan berupa dosis potasium yang beracun.
Tak ingin ada yang terlewat, para petinggi dari 2 rumah sakit tempat Niels Hoegel bekerja juga dilakukan interogasi.
Baca Juga: Update Covid-19; Saatnya Memberlakukan Pembatasan Sosial di Indonesia
Hal itu dilakukan agar menemukan bukti apakah keduanya juga bersalah secara kriminal.
Pasalnya keduanya diduga gagal memerhatikan banyaknya jumlah kematian saat Niels Hoegel bekerja.
#berantasstunting
Artikel ini sudah tayang di nakita.id dengan judul: Ngotot Berniat Menolong, Perawat Ini Malah Buat Nyawa Puluhan Pasiennya Melayang dan Rumah Sakit Abaikan Fakta Ini
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar