GridHealth.id - Jika dokter mendiagnosa kita terinfeksi virus corona, memang menyedihkan.
Bukan hanya diri sendiri, orang tersayang juga bisa khawatir dan cemas akan kondisi kita.
Namun tenang dulu, meski terinfeksi virus corona bukan berarti adalah akhir dari segalanya.
Karena sampai saat ini, sudah banyak pasien yang dinyatakan sembuh dari virus corona. Seperti halnya di Indonesia.
Selama dua minggu lamanya diisolasi di RSPI Suryati Suroso, pasien nomor 1, nomor 2, dan nomor 3 telah dinyatakan sembuh.
Ketiga pasien wanita yang sudah dinyatakan sembuh dari virus corona itu pun tampil di depan awak media dengan mengenakan kebaya dan memperlihatkan wajah semringah karena sudah diperbolehkan pulang ke rumah.
Pada kesempatan itu, salah seorang pasien asal Depok membagikan pengalamannya.
Meski awalnya dinyatakan positif Covid-19, namun ia bersyukur karena telah menjalani isolasi di RSPI Sulianti Saroso.
Baca Juga: Studi : Fungsi Paru-paru Bakal Berkurang Pasca Sembuh Covid-19
Menurutnya, semua tenaga medis maupun nonmedis, baik dokter, suster, pekerja laboratorium, dan cleaning service sangat membantu dan selalu mendampingi mereka selama 24 jam.
"Saya bersyukur sekali diisolasi di rumah sakit penyakit infeksi Suryanti Suroso, karena baik dokter, suster, pekerja lab, dan cleaning service mereka siap 24 jam mendampingi kami." ujarnya.
Wanita tersebut juga meminta kepada pemerintah untuk memberi apresiasi kepada tenaga medis maupun non medis berkat pekerjaannya yang luar biasa.
Baca Juga: 5 Fakta Penularan Covid-19 Pada Bayi dan Balita, Menurut Para Ahli
"Dan saya ingin sekali pemerintah memberikan penghargaan, apresiasi, dan insentif untuk mereka yang 24 jam di garda depan." katanya.
Tak hanya itu, wanita lainnya juga membagikan kisahnya dan mengatakan bahwa kita perlu waspada karena kita tidak tahu apakah kita terinfeksi atau tidak.
Menurut pemaparannya, ia mengatakan bahwa dirinya tidak memiliki gejala apapun yang menandakan dirinya terinfeksi virus corona, sehingga ia tetap melakukan aktivitas sehari-hari.
Baca Juga: Jurnalis Menjadi Garda Depan Kasus Virus Corona, Ingat Tidak Ada Berita Seharga Nyawa
Maka, wanita tersebut mengimbau masyarakat untuk tetap waspada ketika berhadapan dengan orang lain.
Meski begitu, ia berpesan kepada masyarat untuk tidak panik dan tetap menerapkan pola hidup sehat.
Karena menurutnya, kita sebagai manusia bisa sembuh dari virus corona asal kita selalu menjaga daya tahan tubuh.
Baca Juga: 5 Fakta Penularan Covid-19 Pada Bayi dan Balita, Menurut Para Ahli
"Untuk masyarakat indonesia yang sekarang agak panik untuk gak panik. karena virus ini seperti yang Pak Yuris sudah sering sampaikan ke masyarat itu adalah self limited disease." katanya.
"Jadi sebenarnya kita punya kekuatan dari dalam diri kita untuk menyembuhkan asal kita disiplin minum air putih yang banyak, istirahat yang benar, asupan gizi dan vitamin yang benar, jaga imun sistem dan laksanakan personal hygiene yang ketat, rajin cuci tangan dan juga dengarkan saranan dari pemerintah." tuturnya.
Selain kedua wanita tersebut, ada pasien lainnya yang juga menceritakan bahwa berbagai penyebaran informasi yang tidak akurat justru berdampak pada kondisi mental pasien.
Bahkan ia juga mengatakan bahwa semasa diisolasi ia selalu menangis.
Sebab saat dinyatakan postif terinfeksi virus corona Covid-19, pemberitaan mengenai dirinya heboh.
Sampai-samapi ada yang memajang fotonya, juga mencantumkan nama juga alamat tempat tinggal.
Kondisi ini tentu membuat tak hanya dirinya yang syok, tapi keluarga, masyarakat yang satu pemukiman dengannya, juga orang lain.
Bahkan diakuinya sampai ada yang menghubunginya untuk sharing apa gejalanya sampai terknfeksi, sebab dia takut viral jika sampai diperiksa di pelayanan kesehatan.
Baca Juga: Selain Orang Dewasa, Bayi Juga Rentan Usus Buntu, Kenali Gejalanya
Dilansir dari lifescodes.com, penelitian oleh Graham Davey menunjukkan bahwa mendengar berita memiliki dampak besar pada suasana hati kita. Ini dapat meningkatkan kadar kortisol yang dapat menyebabkan masalah kesehatan.
Bahkan karenanya imunitas bisa menurun.
Menurut seorang psikiater, Dr. Neel Burton, M.D, berita buruk bisa membuat kita dalam keadaan takut dan putus asa. Sepertinya seluruh dunia kita berantakan, hampir seolah-olah kita didorong ke tanah.
Kita takut akan hal terburuk dan sulit mengeluarkannya dari pikiran kita. Terkadang, ada emosi lain yang hancur, seperti kemarahan, rasa bersalah, pengkhianatan, ketidakberdayaan, dan cinta.(*)
#berantasstunting
Source | : | YouTube,psycology today,Lifescodes.com |
Penulis | : | Levi Larassaty |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar