GridHEALTH.id - Sampai saat ini Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) belum mengumumkan secara pasti vaksin untuk mencegah virus corona (Covid-19).
Namun belakangan pemilik rumah produksi cairan pengobatan herbal Bioteknologi Fermentasi, bernama Parlindungan Sihotang mengklaim cairan buatannya dapat menyembuhkan infeksi yang disebabkan oleh virus corona.
Dilansir dari TribunMedan (24/3/2020), Parlindungan Sihotang diberitakan telah membuat sebuah cairan fermentasi dari 12 buah yang difermentasi selama 12 hari dan diberi nama E12.
Menurutnya cairan E12 ini mampu menyembuhkan berbagai penyakit termasuk infeksi virus corona.
"E12 merupakan cairan fermentasi buah-buahan yang terdiri dari 12 jenis buah," kata Parlindungan Sihotang.
"Khasiatnya bisa menyembuhkan segala macam penyakit, termasuk virus corona yang tengah merebak di masyarakat," sambungnya.
Baca Juga: Seorang Pakar Jamin, Virus Corona Bakal Hilang 10 Juni 2020 Jika Indonesia Berani Lakukan Hal Ini
Pria lulusan magister Pengelolaan Sumber Daya Lingkungan ini sangat optimis bahwa cairan E12 yang sudah diproduksi hampir 10 tahun itu dapat menyembuhkan Covid-19 hanya dalam waktu tiga hari.
"Karena virus Corona itu kan baru, dan dia cenderung menyerang paru-paru, sehingga penderitanya dapat merasakan sesak napas yang parah atau bahkan kematian."
"Nah berbagai kandungan yang terdapat di dalam cairan E12, saya yakin bisa mengusir virus yang ada di dalam tubuh manusia termasuk corona," ungkapnya.
Baca Juga: Dalam Upaya Hadapi Corona WHO Uji Coba 4 Obat Ini di 10 Negara, Indonesia tidak Ada Dalam Daftar
Hal ini berdasarkan pengalamannya memulai membuat cairan fermentasi dari tahun 2012 hingga pada 2016 yang telah diuji di laboratorium Institut Pertanian Bogor (IPB).
Dimana hasil uji laboratorium tersebut menemukan bahwa bahan-bahan alami yang difermentasikannya dapat menyembuhkan berbagai penyakit.
Baca Juga: Hak Tenaga Medis yang Dilindungi Undang-Undang, Pemerintah Jangan Hanya Memberikan Insentif Saja
Parlindung Sihotang mengatakan cairan E12 yang dibuatnya tidak menggunakan bahan kimia sama sekali sehingga tidak menimbulkan efek samping sama sekali.
Selain itu, cairan ini juga dinilai dapat mengeluarkan seluruh virus berbahaya yang terdapat di dalam tubuh.
"Cairan ini membunuh bakteri yang jahat dan menyisakan bakteri yang baik di dalam tubuh, sehingga virus yang ada di dalam tubuh keluar semua," ujarnya.
Sayang sampai saat ini Parlindung Sihotang mengaku belum mendapatkan akses uji klinis lebih lanjut untuk membuktikan temuaannya itu.
"Kami sudah berusaha untuk bisa masuk ke berbagai rumah sakit, pelaku medis, dan juga instansi farmasi, tetapi belum ada yang memberikan akses agar bisa masuk. Kita kan ingin memberikan solusi, harapannya ada kesempatan yang diberi," ujarnya.
Baca Juga: Relawan Percobaan Vaksin Corona Covid-19 Menceritakan apa yang Terjadi Pada Dirinya
Padahal suatu produk dapat dikatakan menjadi obat jika telah melewati beberapa tahapan dimulai dari mengindentifikasi zat aktif yang terkandung, menemukan cara kerjanya, melakukan uji praklinis sampai uji klinis.
Menurut Mayo Clinic, hal ini dilakukan untuk menilai efektivitas dan keamanan produk, perlu dilakukannya uji praklinis dan uji klinis.
Baca Juga: Catat, Ini Hak Pasien Saat Pandemi Covid-19 yang Perlu Kita Ketahui
Serta waktu yang dibutuhkan pun tidak sedikit, bahkan bisa bertahun-tahun.
Meski begitu, Parlindung Sihotang berharap tetap diberikan kesempatan untuk bisa memberikan cairan E12 nya agar dikonsumsi bagi para penderita Covid-19 agar penderitanya menurun. (*)
Baca Juga: Akibat Rumah Sakit Penuh, Tak Semua Korban Virus Corona Tertampung, Apa yang Harus Dilakukan Pasien?
#berantasstuntng
#hadapicorona
Source | : | Mayo Clinic,Tribunmedan |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar