GridHEALTH.id - Virus corona (Covid-19) bisa menular kepada siapa saja, tak terkecuali anak-anak.
Hal itu terbukti dari adanya beberapa kasus anak-anak yang menjadi pasien positif Covid-19.
Seperti kasus seorang bayi 4 bulan serta anak berusia 7 tahun yang dikonfirmasi positif virus corona di Yogyakarta baru-baru ini.
Melihat kejadian tersebut, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) akhirnya mempublikasikan himbauan terkait Covid-19 yang bisa terjadi pada anak-anak, (24/1/2020).
Salah satunya terkait anak-anak yang dicurigai terinfeksi virus corona.
Baca Juga: Miris! Demi Terhindar dari Virus Corona, Anak-anak hingga Ibu Menyusui Gunakan Rokok Herbal
Baca Juga: Kedubes AS Perintahkan Staf dan Warga AS di Bawah Usia 21 Segera Tinggalkan Indonesia
Menurut rilis tersebut disebutkan bahwa virus corona biasanya dapat menyebabkan pneumonia, yaitu peradangan pada jaringan paru yang menyebabkan gangguan pertukaran oksigen.
Akibatnya tubuh akan bernapas lebih yang akan terlihat begitu sesak.
Pada gambaran radiologis paru akan terlihat lesi/bercak pada kedua paru (bilateral).
Baca Juga: Nekat Pulang Kampung, Orang ini Malah Jadi Pembawa Covid-19 ke Desanya
Pneumonia biasanya didahului salesma (common cold), radang saluran napas atas dengan gejala batuk, pilek dan demam akibat infeksi kuman.
Pada sebagian kasus, kuman bisa menyebar hingga paru yang menyebabkan pneumonia.
Baca Juga: Jalani Isolasi Selama 14 Hari, Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana Bagikan Resep Kesembuhan
Untuk keluhan yang terjadi dan patut diwaspadai sebagai tanda Covid-19, diantaranya seperti munculnya demam dan gejala saluran bawah (misalnya batuk, sesak, napas cepat).
Dalam waktu 14 hari sebelum munculnya gejala memiiki kontak dekat dengan orang yang sedang dicurigai terinfeksi virus corona atau pasien Covid-19.
Meski begitu, tanda dan gejala Covid-19 pada anak memang sulit dibedakan dari penyakit saluran pernapasan pada umumnya.
Baca Juga: Cegah Virus Corona, Guru Besar IPB Makan Jeruk dan Kulitnya
Sehingga jika anak mengalami gejala demam, batuk, pilek ringan, sepanjang masih dapat ditangani sendiri di rumah, sebaiknya tidak segera berkunjung ke fasilitas kesehatan.
Cobalah untuk memberikan obat demam apabila suhu 38 derajat celcius atau lebih.
Selain itu, anak perlu diberikan banyak minum air putih, ajari anak mencuci tangan, etika batuk, bersin, dan berludah dengan benar.
Namun, apabila demam terus-menerus memasuki hari ketiga, dianjurkan untuk membawa anak ke fasilitas kesehatan.
Terlebih timbul tanda bahaya seperti anak lemas atau tidur terus, napas cepat, sesak, demam tinggi 39 derajat celcius atau lebih, kejang, tampak biru, muntah-muntah hingga tidak dapat minum, buang air kecil berkurang, segera bawa anak ke fasilitas kesehatan.(*)
Baca Juga: Studi: Virus Corona Ternyata Paling Menular di Minggu Pertama Gejala
#berantasstunting
#hadapicorona
Source | : | IDAI |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar