GridHealth - Beberapa waktu lalu, seorang Dokter Spesialis Paru di salah satu Rumah Sakit (RS) Swasta di Bekasi yaitu dr. Vinci Edy Wibowo, Sp.P, membagikan tips untuk cegah penyebaran Covid-19 dengan cara berjemur di bawah sinar matahari.
Melalui video yang beredar, dr. Vinci berhasil membuat masyarakat terapkan gaya hidup sehat dengan berjemur.
Baca Juga: Nekat Pulang Kampung, Orang ini Malah Jadi Pembawa Covid-19 ke Desanya
Namun saat ini diketahui dr. Vinci berstatus orang dalam pengawasan (ODP) dan telah melakukan isolasi diri di rumah.
"Ya, kebetulan saya juga kontak dengan pasien yang diduga Covid-19 sehingga saya harus diisolasi dahulu sementara waktu" kata dr. Vinci, melalui telewancara dengan Kabar Petang, TV One.
Baca Juga: Kedubes AS Perintahkan Staf dan Warga AS di Bawah Usia 21 Segera Tinggalkan Indonesia
Sampai saat ini, dr. Vinci masih menunggu hasil test swab, sehingga tidak bisa berkontribusi merawat pasien Covid-19.
"Sampai saya terbukti negatif, insyaallah saya akan kembali bertugas lagi." terangnya.
Sebelumnya, melalui video berdurasi 1:04 yang telah viral di sosial media itu, selain berjemur di bawah sinar matahari, dr. Vinci juga menyebutkan kalau kita harus tidur yang cukup.
Baca Juga: Jalani Isolasi Selama 14 Hari, Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana Bagikan Resep Kesembuhan
Sayangnya, cukup tidur kadang kala tidak dilakukan oleh tenaga medis melihat pekerjaannya yang begitu berat, terlebih di tengah wabah Covid-19 seperti saat ini.
"Rata-rata tenaga kesehatan ya yang lagi berjuang itu pasti tidurnya kurang, itu salah satu yang menyebabkan daya tahan tubuhnya turun drastis." ungkap dr. Vinci melalui telewancara dengan Kabar Petang, TV One.
Baca Juga: Cegah Virus Corona, Guru Besar IPB Makan Jeruk dan Kulitnya
Dokter yang telah merawat pasien positif Covis-19 sebanyak dua orang itu juga menyebutkan meski tenaga medis tidak selalu bisa tidur di malam hari, tetapi sebaiknya selalu usahakan untuk mendapatkan tidur yang cukup.
"Kalau bisa tidur malam, kalau tidak bisa karena bekerja, salah satunya perawat, Nah itu pasti tidurnya harus pagi, tetap diusahakan tidur jangan sampai kurang"
Tak hanya itu, dr. Vinci juga menjelaskan bahwa baik tidur malam maupun siang hari ternyata berpengaruh pada kualitas tidur.
"Ya pasti berbeda, lebih baik untuk perbaiki diri, regenerasi itu pada saat malam hari sebenarnya. Tapi bila mau tidur pagi atau siang, dibikin kondisinya segelap mungkin supaya menyerupai malam," paparnya menjelaskan lebih jauh.
Baca Juga: Miris! Demi Terhindar dari Virus Corona, Anak-anak hingga Ibu Menyusui Gunakan Rokok Herbal
Untuk mengakali tidur di siang hari, dr. Vinci memberi tips untuk membuat suasana tidur yang gelap menyerupai malam hari.
"Jadi pada saat kondisi gelap, kualitas tidurnya akan lebih baik dibandingkan kalau kondisi terang."
Menurutnya, jika seseorang memiliki kualitas tidur yang baik tentu akan berpengaruh dalam meningkatkan daya tahan tubuh.
"Ada pengaruhnya dengan kualitas tidur, kalau kualitas tidurnya bagus, pasti daya tahan tubuhnya akan lebih bagus lagi."
Baca Juga: Monolaurin pada Kelapa Dapat Hancurkan Virus yang Dilapisi Lipid, Seperti Virus Influenza
Oleh karenanya, saat bertugas, dr. Vinci tak lupa untuk selalu mengingatkan rekan medis untuk berjemur di bawah sinar matahari dan tidur yang cukup.
"Setiap yang bekerja bersama saya pasti saya wajibkan berjemur jangan sampai menjadi sakit dan jangan sampai kurang tidur."
Dengan demikian, meski tenaga medis berjuang di garda depan dalam memerangi Covid-19, tetapi tenaga medis juga perlu memiliki kekebalan tubuh yang baik agar siap selalu dalam bertugas merawat pasien Covid-19.(*)
#berantasstunting #hadapicorona
Source | : | TV One |
Penulis | : | Levi Larassaty |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar