GridHEALTH.id – Sebagai bentuk apresiasi yang tinggi dalam pandemi virus corona 2020 yang sedang dialami Indonesia, sepertinya pemerintah pusat, Gubernur Banten pun memberikan perhatian kepada pegawai RSUD Banten.
Gubernur Banten Wahidin Halim pun memberikan kenaikan gaji kepada pegawai RSUD.
Kenaikan gaji yang diberikan tidak main-main.
Untuk pegawai RSUD bagian cleaning service, yang tadinya 1,5 juta gajinya per bulan, naik menjadi 5 juta per bulan.
Baca Juga: Hanya Tambahkan 2 Sendok Minyak Sayur Pada Gizi 1000 Hari Pertama Hindarkan Anak Dari Stunting
Kenaikan gaji tersebut tak berapa lama setelah Gubernur mengeluarkan Surat Keputusan (SK) yang menetapkan Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Banten atau RSUD Banten menjadi RS khusus rujukan penanganan pasien Covid-19.
Tapi setelah ditetapkannya kenaikan gaji tersebut, entah apa yang merasukinya, 60 lebih petugas kebersihan atau cleaning service di RSUD Banten kompak memilih mengundurkan diri menjadi pegawai RSUD.
Baca Juga: Hanya Tambahkan 2 Sendok Minyak Sayur Pada Gizi 1000 Hari Pertama Hindarkan Anak Dari Stunting
Mereka umumnya takut terpapar virus Corona.
Sehingga saat ini tercatat hanya tinggal 21 orang cleaning service yang memilih bertahan bekerja di RSUD Banten.
Mereka mendapatkan kenaikan gaji signifikan sebesar Rp 5 juta per bulan selama tiga bulan penanganan Covid-19 di Banten.
Baca Juga: Aduh, Perawat kok Share Foto Korban Meninggal karena Covid-19 di Sosial Media
Baca Juga: Jangan Takut Merawat Pasien Covid-19 di Rumah, Ikuti Prosedur WHO Ini
Padahal normalnya mereka hanya digaji Rp 1,2 juta per bulan.
Salah seorang mantan pekerja yang engan menyebutkan namanya, ia dan rekannya memilih keluar dari RSUD Banten dengan alasan takut terpapar Covid-19.
“Setelah ditetapkan jadi rumah sakit rujukan saya dan kawan-kawan ditanya oleh pihak direktur RSUD Banten mengenai kesiapan untuk menangani Corona,” katanya saat ditemui di rumahnya, di Kota Serang.
Baca Juga: Pasar Wuhan yang Santer Diberitakan Sebabkan Penularan Virus Corona Beroperasi Kembali
Ia menjelaskan, sesaat setelah RSUD Banten ditetapkan jadi rujukan penanganan pasien Covid-19, para cleaning service diberikan arahan dari pukul 22.00-23.00 WIB.
Mereka diminta kesiapan menangani Covid-19. Namun malam itu tidak ada yang mau.
“Tidak mau. Malam itu saya dan kawan-kawan masih bekerja membersihkan setiap ruangan gedung lama dan gedung baru pulang jam 1 malam,” ungkapnya.
Sumber kembali menambahkan, satu hari jelang disinya RSUD oleh pasien Covid-19, para cleaning service, OB dan seluruh karyawan kembali dikumpulkan.
“Saat siang itu kita di jelaskan soal kerjaan penanganan dan nilai gaji yang diterima per 1 bulan Rp 5 juta. Saat malam itu belum dijelaskan soal gaji. Setelah dijelaskan ada beberapa teman saya yang mau untuk terus bekerja, sebelumnya kita (cleaning service) menerima gaji Rp 1,2 juta per bulan,” jelasnya.
Setelah mengundurkan diri dari pekerjaan tersebut, mantan cleaning service di RSUD Banten itu mengaku, tidak berpikiran untuk segera mencari pekerjaan baru.
Dia lebih memilih menjaga kesehatan seperti olah raga dan kembali kumpul dengan keluarga di rumah.
“Setelah saya berhenti bekerja ya kembali main bola dengan rutin, salah satu cara menjaga kesehatan dan yang utama sering-sering cuci tangan,” pungkasnya.(*)
#berantasstunting
#HadapiCorona
Artikel ini telah publish di Warta Kota dengan judul; Takut Kena Corona, 60 Petugas RSUD Banten Pilih Resign Padahal Gaji Naik Rp5 Juta
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar