Para tenaga medis di Wisma Atlet diharuskan tinggal di tempat khusus yang disediakan dan jauh dari keluarga.
Untuk mengobati rasa rindunya, ia selalu membawa baju anaknya yang masih membutuhkan air susu ibu (ASI).
Meski tak tinggal serumah dengan anaknya, Afit tetap memberikan ASI untuk si buah hatinya.
Caranya, Afit memerah ASI di waktu senggang. ASI itu kemudian dijemput oleh suaminya.
“Alhamdulilah pagi ini sudah dapat susu (ASI) untuk anak saya di rumah, about sixty or something. Yah, tidak apa namanya juga ibu pekerja, yang ibu-ibu karier di luar sana juga tahu kalau kita ada sedikit gangguan akan berpengaruh sama produksi ASI kita,” kata Afit di youtube-nya.
Saat ASI dijemput suami, Afit hanya hanya bisa berbicara dan bertatap muka dari kejauhan, tanpa bisa berpelukan melepas rindu.
“Salam buat Aro (anak) yaa, makasih Momo (suami),” kata Afit sambil menatap suami berjalan meninggalkannya.
Baca Juga: Penuaan Dini Pada Wanita, Ternyata Penyebabnya Dua Hal 'Sepele' Ini
Baca Juga: Akibat Penderita Diabetes Naik Terus, Gula Bakal Dikenakan Cukai
3. Suster Faiqah Sering Tunda Pompa ASI Hingga Payudara Perih
Tak cuma di Indonesia, di Malaysia dokter dan staf medis bekerja keras untuk memastikan bahwa pasien Covid-19 mendapatkan perawatan yang memadai.
Source | : | nova.grid.id,BBC News,Wollypop,gelora.co.id |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar