Tak sedikit yang kekhawatir jika dokter Ai Fen ditahan.
Spekulasi itu bisa benar, bisa salah. Tapi jika merunut ke belakang sepak terjang dokter wanita ini, dirinya menjadi perhatian dunia pada Maret 2020.
Hal itu karena Ai Fen mengutarakan apa yang dialaminya ketika pertama kali menyuarakan keberadaan patogen baru itu pada akhir Desember 2019.
Dokter Ai Fen menuturkan, dia menghadapi "teguran keras yang tak pernah terjadi sebelumnya" dari komisi disiplin Rumah Sakit Pusat Wuhan.
Baca Juga: Saking Menumpuknya Mayat Korban Covid-19, Milan Tutup Tempat Kremasi
Sebabnya, pada 30 Desember 2019, dia mengunggah hasil diagnosis seorang pasien di WeChat dan memberikan keterangan "virus corona SARS".
Gambar itu segera menyebar, dan mendiang dokter Li Wenliang pun menyuarakan kekhawatirannya akan virus yang kini membunuh lebih dari 47.000 orang di dunia itu.
Li Wenliang, yang meninggal karena wabah corona pada 7 Februari 2020, pun sempat diperingatkan otoritas setempat.
Pasalnya dianggap "menyebarkan informasi tidak benar".
Mengenai dokter Ai Fen sendiri, dikabarkan 60 Minutes Australia, sudah tidak terlihat lagi setelah memberikan wawancara kepada People, yang mengkritik manajemen rumah sakit dalam merespons temuannya pada saat itu.
Baca Juga: Langkah Keras Dilakukan, Italia Telah Ratakan Kurva Penyebaran Covid-19
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar