Erdogan, menilai itu tidak pantas bagi Soylu untuk mengundurkan diri dan ia akan tetap melanjutkan posisinya sebagai menteri dalam negeri.
Partai oposisi Republik Rakyat (CHP) mengatakan pengumuman lockdown secara tiba-tiba telah merusak upaya untuk menahan wabah Covid-19 di Turki.
Baca Juga: Pejabat Penanganan Virus Corona di Korea Selatan Bunuh Diri, Frustasi Lihat Jumlah Korban?
"Keputusan yang perlu diambil untuk kesehatan masyarakat menjadi ancaman bagi kesehatan masyarakat karena kurangnya perencanaan," kata juru bicara CHP Faik Oztrak, dikutip dari Reuters.com.
"Pengorbanan orang yang mengasingkan diri selama berhari-hari telah sia-sia." tambahnya.
Baca Juga: Akhir Tragis Pria Penyebar Virus Corona di Jepang, Setelah Alami Penyakit Mematikan
Menurut Oztrak, keputusan lockdown yang diambil secara tiba-tiba itulah yang menimbulkan kekacauan.
"Keputusan yang diambil tanpa akal sehat dan kerja sama hanya akan menimbulkan kebingungan dan kepanikan," katanya.(*)
#berantasstunting #hadapicorona
Source | : | Reuters,afp |
Penulis | : | Levi Larassaty |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar