Indonesia Belum Bisa Bernapas Lega, Ahli Ungkap Gelombang Kedua Corona di Tanah Air: 'Saat Jumlah Kasus Menurun, Bukan Berarti Tidak Ada Penularan'

"Saat jumlah kasus terjadi penurunan setelah mencapai puncaknya nanti. Bukan berarti di masyarakat tidak ada sama sekali transmisi atau penularan terjadi tanpa diketahui," ujarnya

Terlepas dari itu, Akmal pun mengimbau agar diterapkannya PSBB pada beberapa daerah meski belum banyak orang yang dinyatakan positif Covid-19 atau ODP bahkan PDP.

Baca Juga: WHO; Covid-19 10 Kali Lebih Mematikan Daripada Flu Babi (H1N1)

Jika di wilayah yang relatif masih sedikit juga sistem pencegahannya longgar, maka bisa berpotensi menjadi seperti Jakarta berikutnya.

Prinsip pencegahan sebenarnya adalah mencegah local transmision atau penularan virus SARS-CoV-2 yang terjadi antar masyarakat setempat, dan itu sudah harus dilakukan oleh banyak wilayah bukan hanya Jakarta.

"Kita mencegah terjadinya local transmision (virus corona), karena kalau sudah ada local transmision bisa jadi seperti Jakarta," jelas Akmal.

Baca Juga: Bukannya Perketat Keamanan, Polisi Ini Malah Ajak Ngamar 2 Wanita Sekaligus saat Lockdown

Melihat hal ini, ada baiknya kita tetap menjaga kesehatan diri dan melakukan physical distancing guna meminimalisir terjadinya gelombang kedua virus corona di Indonesia walau belum diterapkannya PSBB di berbagai daerah lainnya. (*)

 

 

 

View this post on Instagram

 

 

Salam sehat. Pasien #Covid_19 terus bertambah di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Telah diberlakukan aturan #physicaldistancing dan penggunaan masker bagi masyarakat luas. Perlu diwaspadai, akan ada puncak pandemi virus corona di Indonesia. Peneliti telah memperhitungkan secara ilmiah kapan puncak pandemi ini bakal terjadi. Selengkapnya klik link di bio. #HadapiCorona #GridHealthID #viruscorona #Covid_19 #pandemi #pandemic #worldhealth #infokesehatan #coronavirus #GridNetwork

A post shared by GridHEALTH (@gridhealth_id) on Apr 7, 2020 at 4:39am PDT

 #hadapicorona #berantasstunting

PROMOTED CONTENT