GridHEALTH.id - Migrain, adalah satu keluhan yang sangat lazim dikeluhkan oleh mereka yang berpuasa. Bahkan pada mereka yang sensitif, migrain sudah menyerang sejak hari-hari awal puasa dijalankan.
Menurut health24.com, sakit kepala biasa menyerang di saat hari siang menjelang sore.
Namun beberapa bisa saja merasakan efek migrain hingga setelah waktu berbuka. Kadang rasa migrain akan meningkat seiring hari, bila keluhan sebenarnya tak segera diatasi.
Bahkan seorang pakar migrain dan seorang direktur pada sebuah klinik terapi Migrain di Afrika Selatan, Dr Elliot Shevel mengidentifikasi keluhan ini sebagai Ramadhan Migraine.
Saat puasa, tubuh berada dalam kondisi gula darah yang rendah. Padahal otak membutuhkan pasokan gula untuk dapat berfungsi dengan baik.
Akibatnya, hal ini tak jarang memicu migrain. Migrain adalah nyeri kepala yang terasa berdenyut dan cukup menyakitkan, umumnya hanya menyerang satu sisi kepala saja.
Baca Juga: Sindrom Mata Kering Jangan Dianggap Sepele, Bisa Menganggu Saraf di Otak Hingga Timbulkan Migrain
Baca Juga: Dokter Tewas Lagi, Banyak Korban Tenaga Medis Akibat Pasien Tak Jujur?
Tak hanya gula darah yang rendah, dehidrasi, kurang tidur, dan konsumsi kafein pada sebagian orang juga dapat memicu penyakit ini.
Namun, orang yang memiliki migrain bukan berarti tidak boleh berpuasa. Mengatur pola makan selama berpuasa adalah salah satu kunci untuk menghindari migrain.
Coba untuk menghindari makanan karbohidrat sederhana di saat sahur. Optimalkan untuk mendapatkan cukup nutrisi termasuk serat dalam menu sahur.
Yang kita butuhkan bukan makanan manis yang serentak menaikan kadar glukosa darah tepat setelah sahur, tetapi makanan yang bisa membantu mendapatkan sumber energi yang sama sepanjang hari.
Makanan manis dan karbohidrat sederhana di saat sahur akan membuat kadar glikemik naik cepat, namun juga membuatnya turun dengan cepat.
Sedang karbohidrat kompleks dan tambahan serat pada makanan karbohidrat sederhana akan membuat makanan terserap perlahan oleh tubuh, proses ini membuat tubuh mendapat suplai nutrisi secara bertahap hingga dapat bertahan sampai petang.
Di saat berbuka, coba untuk mengonsumsi makanan manis dalam porsi kecil. Ini membantu cepat menaikan kadar glukosa dalam level aman.
Baca Juga: Di Hari Kasih Sayang, Peluk dan Cium Dicegah Gara-gara Virus Corona
Baca Juga: 4 Manfaat Minyak Bunga Sepatu, Rambut Berkilau Hingga Anti Penuaan
Secangkir teh manis hangat bisa cukup membantu. Lalu kembali asup makanan karbohidrat kompleks dan serat untuk mendapatkan efek yang sama dengan makanan sahur tadi.
Dikutip dari Physicians Committee for Responsible Medicine, penelitian membuktikan sebagian makanan bisa memicu migrain dan sebagian lainnya justru bisa mencegahnya.
Untuk mencegah serangan migrain saat puasa kita perlu memerhatikan asupan makanan yang Anda konsumsi saat sahur dan berbuka.
Makanan yang mencegah migrain: beras merah, sayuran hijau seperti brokoli, bayam, dan sawi, wortel, ubi jalar, buah ceri, dan buah pir.
Makanan yang memicu migrain: produk susu, cokelat, daging, kacang, bawang, jagung, tomat, apel, pisang, kafein, dan MSG. Juga makanan yang mengandung tiramin, biasanya yang disimpan terlalu lama seperti ikan asin, fermentasi kedelai, dan lain-lain.
Produk olahan tepung seperti roti dan pasta serta makanan dan minuman yang mengandung pemanis buatan dan pengawet juga bisa memicu migrain.
Baca Juga: Ini Dia Alasan Dokter Melakukan Tes EKG Bagi Penderita Jantung
Baca Juga: 5 Bahaya Kesehatan Akibat Terbiasa Tidur Saat Rambut Masih Basah
Usahakan untuk konsisten mengikuti berbagai panduan ini selama puasa agar risiko terserang migrain selama puasa dapat dihilangkan. (*)
#berantasstunting #hadapicorona
Source | : | Health 24,Physicians Committee for Responsible Medicine |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar