GridHEALTH.id - Julukan virus corona (Covid-19) sebagai penyakit seribu wajah nampaknya ada benarnya juga.
Sebab baru-baru ini kembali ditemukan gejala baru virus corona berupa kulit ruam yang membiru mirip dengan cacar atau campak.
Padahal seperti ketahui Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), menyatakan bahwa gejala umum Covid-19 biasanya berupa demam, batuk kering, sesak napas, dan sebagian besar pasien (80%) mengalami mild symptoms/illness, alias gejala atau penyakit ringan.
Masih data dari WHO, sekitar 14% mengalami penyakit parah, dan 5% sakit kritis.
Diwartakan Metro, bahwa fenomena gejala baru Covid-19 berupa kulit ruam membiru itu belakangan diketahui terjadi di Spanyol, Italia, dan Prancis.
Dimana sejumlah pasien dilaporkan mengalami luka biru kehitaman di bagian kaki telah dinyatakan positif terjangkit virus corona.
Baca Juga: Update Covid-19; Amerika Diam-diam Mulai Serius Selidiki Dugaan Senjata Biologis China
Baca Juga: Puasa Ramadan bagi Vegetarian, Cukupi Kebutuhan Gizi Optimal dari Makanan Fortifikasi
Petugas medis setempat percaya jika hal itu merupakan tanda atau gejala baru tertular Covid-19.
Temuan ini pertama kali muncul ketika seorang anak lelaki berusia 13 tahun di Italia datang ke rumah sakit.
Anak tersebut mengalami luka di kulit sehingga dugaan awal menyebut ia keracunan karena digigit laba-laba.
Namun dua hari kemudian, ia mulai merasakan demam, nyeri otot, sakit kepala, dan gatal-gatal hebat disertai rasa terbakar pada sela-sela jari kaki.
Meski begitu, tes corona tetap tak dijalankan padanya.
Pada 29 Maret, lima minggu setelah kasus positif Covid-19 pertama di Italia, laporan resmi adanya lebam pada anak-anak dengan gejala corona muncul.
Sekarang, satu dari lima pasien di ranjang rumah sakit, mengalami kondisi dermatologis yang aneh tersebut.
Seorang ahli dermatologi anak di Bari, Mazzota, Troccoli, Italia mengatakan gejala lebam telah menjadi hal yang umum terjadi di Italia.
Baca Juga: Akibat Gejala Semakin Beragam, Covid-19 Dijuluki Penyakit 1000 Wajah
Gejala tersebut terutama muncul pada anak-anak.
"Pengamatan dan data laboratorium mengkonfirmasi kita menghadapi tanda klinik Covid-19.
Tanda dermatologis ini bisa berguna untuk mengindentifikasi anak-anak dan remaja yang berpotensi terinfeksi," ungkapnya.
Biasanya, Covid-19 mempengaruhi paru-paru, menyebabkan batuk, sesak, dan demam tinggi.
Namun rupanya ada juga pasien yang mengeluh mengalami nyeri testis dan hilangannya kemampuan indra penciuman.
Hal yang serupa juga dinyatakan oleh Dewan Universitas Podiatrist di Spanyol.
Mereka meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan bila mengalami lebam di area kaki.
Dewan yang memiliki 7500 anggota tersebut telah membuka database kaitan antara Covid-19 dan mereka yang memiliki lebam di kaki.
"Banyak kasus sedang diamati di berbagai negara terutama Italia, Prancis, dan Spanyol."
"Ini adalah temuan yang aneh yang mulai menyebar di bidang perawatan kesehatan, di kalangan dokter kulit dan ahli penyakit kaki.
Baca Juga: Gunakan Akal Sehat; Covid-19 Bukan Flu, Walau Cara Menyebar dan Menginfeksinya Sama
Secara mendasar, gejala ini semakin terdeteksi terutama pada pasien Covid-19 anak-anak dan remaja.
Meskipun beberapa kasus juga terjadi pada orang dewasa.
Mereka mengalami ruam kulit berwarna ungu (sangat mirip dengan cacar air atau campak) yang muncul di sekitar jari kaki dan bisa sembuh tanpa meninggalkan bekas pada kulit," bunyi rilis yang dikeluarkan oleh Dewan Universitas Podiatrist.
Dengan adanya temuan tersebut, masyarakat Spanyol diminta waspada bila menemukan gejala ini.
Baca Juga: Berpuasa Ramadan Saat Pandemi Virus Corona, Gizi Seimbang Kunci Hindari Infeksi
Gejala yang bisa terlihat mata itu juga diharapkan mampu jadi deteksi sedini mungkin untuk menghindari penularan.
"Dewan ingin memastikan pada para orangtua dan korban mengingat sifat gejala ruam yang jinak, namun mereka harus ingat untuk memantau gejala klinis lainnya."
Sekarang, masyarakat Spanyol yang memiliki ruam di kaki mereka diminta untuk mengasingkan diri sementara.(*)
Baca Juga: 7 Pasien Covid-19 di Jakarta Sembuh Berkat Ramuan Herbal Contravid, Sudah Dibawa ke BPOM
#berantasstunting
#hadapicorona
Source | : | WHO,TribunStyle |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar