Sifat luar biasa dari antibodi yang ditemukan dalam darah onta, ilama dan alpaka, pertama kali ditemukan oleh Universitas Brussels, Belgia, pada tahun 1989.
Ukuran kecil dari antibodi memungkinkan mereka untuk menargetkan virus mikroskopis lebih efektif dalam apa yang dikenal sebagai teknologi nanobody.
Antibodi dari unta ini dapat menjadi alat yang berguna untuk mengevaluasi kemanjuran pengobatan antivirus dan vaksin pencegahan.
Studi di Korea Selatan lainnya, yang dilaporkan dalam jurnal Cell Host dan Microbe, telah menemukan ferret yang terinfeksi Covid-19 merespons serupa pada manusia.
Para peneliti di Hong Kong, China, juga menemukan hamster Suriah memiliki reaksi terhadap Covid-19 yang mirip dengan manifestasi infeksi saluran pernapasan bagian atas dan bawah pada manusia.
Baca Juga: 9 Makanan yang Dapat Mencegah Tulang Keropos Dengan Diet Osteoporosis
Baca Juga: Jangan Remehkan Talas, Ternyata Sangat Baik Untuk Penderita Diabetes
Penelitian yang dipublikasikan di majalah Science ini menemukan delapan berat badan hamster yang hilang, menjadi lesu, dan mengembangkan bulu yang acak-acakan, postur membungkuk, dan pernapasan cepat ketika terinfeksi virus. (*)
#berantasstunting #hadapicorona
Source | : | dailymail.co.uk,The Daily Sabah |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar