GridHEALTH.id - Ratusan dokter di Bangladesh dilaporkan terinfeksi virus corona (Covid-19) usai terpaksa gunakan Alat Pelindung Diri (APD) bekas.
Hal itu mereka lakukan sebab ketersediaan APD yang memang sudah langka sejak Covid-19 mewabah.
Padahal APD menjadi perlengkapan kesehatan yang paling dibutuhkan saat menghadapi pandemi virus corona.
Seperti dikutip dari Health and Safety Executive, APD merupakan peralatan yang akan melindungi penggunanya terhadap risiko kesehatan atau keselamatan di tempat kerja.
Terutama bagi mereka yang bekerja di tempat berisiko tinggi mengalami kecelakaan, cedera, atau tertular penyakit, seperti di area konstruksi atau di fasilitas kesehatan.
Sementara itu, kabar mengenai penyebab ratusan dokter di Bangladesh terinfeksi virus corona dilaporkan oleh Aljazeera.com, Jumat (24/4/2020).
Dalam laporannya, setidaknya ada 251 dokter yang dinyatakan positif terkena Covid-19 saat bertugas.
Menurut Yayasan Dokter Bangladesh (BDF), penyebab banyaknya dokter yang tertular adalah langkanya ketersediaan APD disana yang membuat para tenaga medis menggunakan APD bekas.
Laporan sebuah studi dari Universitas BRAC baru-baru ini menyebutkan hampir 25 % dokter dan perawat, serta 60 % tenaga medis pendukung yang terlibat dalam merawat pasien virus Corona belum menerima APD.
Alhasil wabah corona pun berkembang diantara para tenaga medis.
Seorang dokter di Dhaka bernama Anis Ahmed mengaku seperti dipaksa untuk berperang tanpa perlindungan.
Sebab kualitas APD yang diberikan kepada mereka sangat tidak layak.
"Ini lebih seperti jas hujan daripada APD yang tepat," ujar Anis Ahmed.
Baca Juga: Pilihan Menu Sehat Sahur Untuk Penderita Penyakit Jantung Menurut Ahli
Disisi lain, Meerjady Sabrina Flora, selaku Direktur Institut Epidemiologi, Pengendalian Penyakit, dan Penelitian Bangladesh, mengakui adanya kekurangan APD "berkualitas".
"Ini bukan masalah unik kami, petugas kesehatan di seluruh dunia sedang menghadapi [krisis] akut APD. Kami mencoba untuk melakukan outsourcing APD berkualitas dari tempat yang berbeda. Beberapa organisasi swasta telah maju untuk menyumbangkan APD," katanya kepada Al Jazeera.
Seiring meningkatnya permintaan APD, beberapa pabrik garmen siap pakai (RMG) mulai memproduksinya.
Baca Juga: Inilah Menu Sahur untuk Lansia agar Tetap Sehat dan Awet Muda Selama Puasa
Bangladesh adalah eksportir RMG terbesar kedua setelah China.
Akan tetapi pabrik RMG hanya dapat memproduksi APD yang tahan bahan kimia, tidak anti debu untuk menghasilkan peralatan tingkat medis.
Menurut indikator pembangunan Bank Dunia, jumlah dokter di Bangladesh per 1.000 orang pada 2017 adalah 0,5 atau yang terendah di dunia.(*)
Baca Juga: 3 Bayi Berusia 4 Bulan Dinyatakan Positif Virus Corona Covid-19
#berantasstunting
#hadapicorona
Source | : | bisnis.com,hse.gov.uk |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar