GridHEALTH.id – Di saat puasa Ramadan, sahur dan berbuka sama pentingnya. Santap dini hari (sahur) dilakukan untuk menggantikan sarapan pagi yang biasa dilakukan sehari-hari.
Dalam hadis, Nabi Muhammad SAW menganjurkan untuk umatnya bangun sahur pada sepertiga malam terakhir. Jika dihitung dengan jam, sahur sudah dimulai dari pukul 01.00 hingga waktu subuh tiba.
Tapi rata-rata mereka yang berpuasa mengatakan kalau mereka baru melaksanakan santap sahur mereka jelang imsak. Atau ada juga yang lebih suka sahur sesuai dengan jadwalnya sekitar pukul tiga pagi.
Sebenarnya tidak ada halangan mau sahur pada pukul berapa saja. Tentu, asal tidak lewat dari jadwal imsak yang sudah ditentukan sebelumnya.
Akan tetapi, kebisaan santap sahur mendekati jadwal imsak itu ternyata kurang baik terhadap tubuh.
Apalagi, sebagian besar pasti akan kembali tidur usai melaksanakan salat subuh yang hanya berbeda beberapa menit dari seruan imsak (tanda akhir makan sahur selesai).
Baca Juga: Kebutuhan Air Minum Saat Puasa , Sahur Wajibnya Berapa Gelas?
Baca Juga: 7 Tanda Tubuh Kelebihan Garam, Salah Satunya Sering Pusing Kepala
Kebiasaan sahur mendekati jadwal imsak yang kemudian disusul dengan tidur akan menyebabkan gangguan asam lambung atau GERD (gastroesophageal reflux disease) di mana kita akan merasakan rasa panas di dada seperti terbakar dan ada sesuatu yang mengganjal di dalam perut.
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar