Dengan demikian pemerintah bisa bertindak leluasa, dibantu lembaga kepolisian dan militer, untuk menekan penyebaran virus corona sekaligus kritik di dalam negeri. Juga membuat rakyat mematuhi semua perintah terkait pengendalian Covid-19.
Pengamat senior di Institut Kebijakan Strategis Australia, Dr Huong Le Thu, beralasan sistem satu partai membantu Vietnam melakukan koordinasi yang efektif.
Tapi di sejumlah negara demokrasi seperti Taiwan dan Selandia Baru juga bisa berhasil meski di kebanyakan negara demokrasi liberal kebanyakan parah.
Le Thu menyoroti tindakan sigap pemerintah dalam merespons masa awal pandemi. "Keputusan untuk mengisolasi kasus positif, mengecek rutin suhu tubuh warga di tempat umum, membatasi kerumunan massa sejak awal dan melakukan penelusuran kontak.
Vietnam mendapat kasus pertama pada akhir Januari dan di bulan itu juga mereka menutup penerbangan langsung dengan China. Pemerintah bertindak cepat tanpa menunggu kasus bertambah," kata dia.
"Saya pikir pengalaman di wabah sebelumnya, seperti SARS, dan kesuksesan mereka menanganinya. Vietnam adalah negara pertama di dunia yang mampu mengatasi wabah SARS--dan itu membantu," Le Thu menambahkan.
Baca Juga: Curhat Pilu Perawat yang Bertugas Cabut Ventilator, 'Aku Bagaikan Malaikat Pencabut Nyawa'
Baca Juga: Pasien Kanker Butuh Makanan Ini Agar Penyakitnya Tidak Bertambah Parah
Phil Robertson, wakil direktur Human Rights Watch di Asia yang kerap mengkritik rezim Vietnam, dikutip dari Asia Pacifid Daily mengatakan , penerapan aturan yang ketat terhadap masyarakat memang mampu menekan penyebaran virus tapi tindakan itu berlebihan.
Source | : | Sidney Morning Herald,Asia Pacific Daily |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar