Apakah kemungkinan virus? Bukan juga kata dokter saat itu, karena kalau virus atau bakteri di otak akan menyebabkan kelumpuhan kedua sisi tubuh, sementara Byan hanya sebelah kanan.
kami sempat bolak balik RS itu untuk cek darah dan ct scan dengan kondisi Byan harus menggunakan kursi roda, karena sama sekali sudah tidak bisa mengontrol rasa kantuknya.
Baca Juga: Tetap Kerja Setelah Positif Covid-19, Pegawai Minimarket di Bandung Kena Batunya
Kami sempat merayakan milad ke-16 fabyan pada 13 April. Saat itu dia tampak bahagia, dikunjungi beberapa teman dan keluarga kami di rumah. Namun kondisinya sudah tak sanggup berdiri. Masya Allah, dalam keadaan sakit Fabyan sebelumnya masih menjadi imam sholat berjamaah kami sampai kakinya tak kuasa lagi berdiri.
Setelah ultah, fabyan muntah-muntah. Kami khawatir, karena setiap makanan yg disuapi selalu dimuntahkan kembali. Akhirnya kami larikan ke IGD RS terdekat di pondok labu jaksel. Dokter tak mau merawat inap, meminta kami kembali lagi besoknya untuk periksa ke poli saraf.
Hasil tes darah normal, ct scan pun tidak terlihat ada masalah di otaknya. Akhirnya dokter saraf RS itu merujuk fabyan ke RS Pusat Otak Nasional di cawang jakarta timur.
Baca Juga: China Berang India Batal Beli Alat Tes Covid-19 Akibat Tak Akurat
Source | : | twitter.com/FloNadayang |
Penulis | : | Levi Larassaty |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar