Melansir Live Science, berikut 12 jenis virus yang mematikan di bumi.
Virus Marburg
Virus Marburg pertama kali diidentifikasi pada tahun 1967, wabah virus ini terjadi di antara para pekerja laboratorium di Jerman, mereka terpapar monyet yang terinfeksi yang diimpor dari Uganda.
Virus Marburg mirip dengan Ebola karena keduanya dapat menyebabkan demam berdarah. Orang yang terinfeksi akan mengalami demam tinggi dan perdarahan di seluruh tubuh yang dapat menyebabkan syok, kegagalan organ, dan kematian.
Menurut World Health Organization (WHO), tingkat kematian selama wabah Marburg pertama adalah 25%, kemudian meningkat menjadi lebih dari 80% selama wabah 1998-2000 di Republik Demokratik Kongo, serta pada wabah 2005 di Angola.
Virus Ebola
Wabah ini pertama kali terjadi di Republik Sudan dan Republik Demokratik Kongo pada tahun 1976. Ebola menyebar melalui kontak dengan darah maupun cairan tubuh lain, atau jaringan dari orang atau hewan yang terinfeksi.
Menurut WHO, strain Ebola diketahui sangat bervariasi dan mempengaruhi kemungkinan kematian. Salah satu strain, Ebola Reston, tidak membuat penderitanya sakit. Tetapi untuk strain Bundibugyo, tingkat kematian hingga 50%, dan hingga 71% untuk strain Sudan.
Rabies merupakan penyakit sangat buruk yang akan menghancurkan otak. Vaksin rabies telah hadir pada 1920-an, dan telah membantu menurunkan angka kejadian penyakit di negara maju, tetapi kondisi ini tetap menjadi masalah serius di India dan beberapa negara di belahan Afrika.
Meski tersedianya vaksin untuk melawan rabies, namun jika penderita tidak mendapatkan perawatan yang tepat, maka ada kemungkinan penderita meninggal 100%.
Cacar (smallpox) membunuh sekitar 1 dari 3 orang yang terinfeksi. Meskipun sembuh, korban akan mendapatkan bekas luka yang dalam dan permanen di kulit dan wajah, dan bahkan kebutaan.
Pada tahun 1980, Majelis Kesehatan Dunia WHO menyatakan dunia bebas dari cacar.
Hantavirus pulmonary syndrome (HPS) pertama kali mendapat perhatian luas di Amerika Serikat. Virus ini tidak ditularkan dari satu orang ke orang lain, melainkan dari paparan kotoran tikus yang terinfeksi.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), lebih dari 600 orang di AS sekarang telah terinfeksi HPS, dan 36% telah meninggal karena penyakit ini.
Influenza
Flu Spanyol juga dikenal dengan nama Influenza 1918 adalah penyakit yang disebabkan oleh virus H1N1 dengan gen asal unggas.
Wabah ini dimulai pada 1918 dan merebak hingga 40% dari populasi dunia, menewaskan sekitar 50 juta orang.
Selalu ada kemungkinan pandemi seperti wabah flu Spanyol akan terulang kembali, jika muncul strain influenza baru dan dapat ditularkan dengan mudah di antara manusia, dan menyebabkan gejala parah.
Virus Dengue
Salah satu penyakit infeksi yang seringkali mengancam adalah Demam Berdarah Dengue (DBD).
Penyakit yang disebabkan oleh virus dengue pertama kali muncul pada 1950-an di Filipina dan Thailand, dan sejak itu menyebar ke seluruh wilayah tropis dan subtropis di dunia.
WHO memperkirakan sebanyak 453.000 anak-anak di bawah 5 tahun di seluruh dunia meninggal akibat infeksi rotavirus pada 2008.
Kini, dua vaksin telah ditemukan untuk melindungi anak-anak dari rotavirus, yang merupakan penyebab utama penyakit diare parah pada bayi dan anak kecil.
Virus ini menyebabkan sindrom pernafasan akut hebat, pertama kali muncul pada tahun 2002 di provinsi Guangdong di Cina selatan. Virus ini kemungkinan muncul dari kelelawar, kemudian berpindah ke musang, hingga akhirnya menginfeksi manusia.
Setelah memicu wabah di Cina, SARS menyebar ke 26 negara di seluruh dunia, menginfeksi lebih dari 8.000 orang dan menewaskan lebih dari 770 orang selama dua tahun.
Virus ini menyebabkan sindrom pernapasan Timur Tengah, atau Middle East respiratory syndrome (MERS) memicu wabah di Arab Saudi pada 2012 dan di Korea Selatan pada tahun 2015.
Kemungkinan munculnya juga berasal dari kelelawar. Penyakit itu menginfeksi unta sebelum menular ke manusia dan memicu demam, batuk dan sesak napas pada orang yang terinfeksi.(*)
Komentar