GridHEALTH.id - Belakangan ini, kasus positif Covid-19 di DKI Jakarta terbukti mengalami perlambatan pesat.
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo menyatakan, ada perkembangan baik dalam upaya memangkas penyebaran virus corona di DKI Jakarta.
Baca Juga: Kasus Positif Covid-19 di Jakarta Mulai Melambat, Bagaimana dengan Jumlah ODP dan PDP di Ibu Kota?
Tak hanya itu, Doni juga menyatakan bahwa saat ini, laju pertambahan pasien positif Covid-19 di Jakarta mulai rata.
Doni menyebutkan, perlambatan penularan di DKI ini terjadi karena penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) telah berjalan dengan baik.
Baca Juga: Selain Indonesia, Iran Dikabarkan Mengalami Penurunan Kasus Covid-19, Tapi Rapuh
Sayangnya, di tengah kabar baik tersebut, kini santer terdengar ada 3 kota besar di berbagai pulau di Indonesia yang diramal akan menjadi episentrum selanjutnya setelah Jakarta.
Pada Selasa (29/4) lalu, juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19, Achmad Yurianto menyatakan bahwa ada tiga daerah yang berpotensi menjadi episentrum corona baru, yaitu kota Semarang, Surabaya, dan Makassar.
Hal ini didasarkan pada data resmi pantauan Covid-19 tiap daerah tersebut hingga Selasa (29/4) lalu.
Baca Juga: Peringatan Otoritas Kesehatan Inggris, Ventilator China Bisa Bahayakan Pasien
Terpantau ada 118 orang yang positif terjangkit Covid-19 di Semarang, sementara jumlah PDP ada 630 orang, dan ODP ada 3.048 orang.
Sedangkan di Surabaya juga terpantau ada 392 orang positif Covid-19, 1.056 orang PDP, dan 2.365 orang ODP.
Di Makassar, ada 336 orang yang positif terinfeksi virus corona, 350 orang PDP, dan 897 orang ODP.
Meski 3 kota tersebut diramal menjadi episentrum corona, nyatanya, ada kota yang mengalami penurunan jumlah kasus positif Covid-19 per 3 Mei 2020.
Berdasarkan laman Siaga Corona Kota Semarang per 3 Mei 2020, jumlah kasus positif Covid-19 berkurang dari 118 orang menjadi 104 orang.
Namun jumlah ODP mengalami peningkatan menjadi 3.170 orang, sedangkan jumlah PDP mengalami penurunan menjadi 702 orang.
Sementara itu di Surabaya, jumlah pasien positif Covid-19, ODP, dan PDP seluruhnya mengalami peningkatan, yaitu 495 orang, 2.633 orang, dan 1.207 orang.
Layaknya Surabaya, peningkatan jumlah pasien positif Covid-19, ODP, dan PDP di Makassar pun terjadi menjadi 401 orang, 943 orang, dan 407 orang.
Terlepas dari itu, hasil penelitian dari Lembaga Alvara Research Center pun merilis analisa data mengenai wabah corona di Indonesia.
Baca Juga: Oleh Virus Corona Manusia Sudah Kelimpungan, Padahal ada 12 Jenis Virus Paling Mematikan di Bumi
Dalam analisa data tersebut, Alvara berkesimpulan episentrum penyebaran virus corona mulai bergeser ke provinsi-provinsi di luar DKI Jakarta.
Kesimpulan ini didasarkan pada penambahan kasus harian tertinggi yakni di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Provinsi-provinsi tersebut memang memiliki jumlah penduduk besar dan tingkat kepadatan tinggi.
Selain itu beberapa daerah di Sulawesi, Kalimantan, dan Bali, serta Nusa Tenggara juga mulai mencatatkan penambahan kasus positif Covid-19 yang cukup cepat dalam 3 hari terakhir.
Baca Juga: Kisah Heroik Dokter, Daki Gunung dan Lewati Sungai Demi Obati Pasien Demam Saat Pandemi Corona
Pertumbuhan kasus positif virus corona di Jakarta pun diprediksi sudah menunjukkan perlambatan dan kemungkinan besar akan sampai di puncak pandemi. (*)
#hadapicorona #berantasstunting
Source | : | Berbagai Sumber |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar