GridHEALTH.id - Berkah nandemi Covid-19 bagi dua insan manusia asal Kirgiztan dan Lampung ini bak cerita sinetron.
Bagaimana tidak, gegara China LockDown, sang wanita asal Kirgiztan tidak bisa pulang ke negara asalnya.
Wal hasil, saat itu tempatnya berlibur, Bali pun melakukan karantina wilayah.
Jadinya dirinya harus berada di Bali entah sampai kapan.
Siapa sangka, karena hal itu pula, dirinya malah mendapat jodoh yang selama ini dicari-carinya.
Baca Juga: Pengakuan Mengagetkan Pasien 0 Covid-19 di Prancis yang Seorang Penjual Ikan
Ya, wanita cantik Kirgiztan ini akhirnya melabuhkan hatinya pada seorag pria asal Lampung di Bali.
Cerita kisah cinta mereka bermula di Bali saat gadis bernama Kurbanbaeva Aiperi (19) berlibur di Pulau Dewata, sementara sang pria merupakan seorang pemandu wisata di sana.
Pemandu wisata yang merupakan warga Bandar Lampung itu bernama Edo Junaidi (35).
Cerita asmara berkah pandemi Covid-19 ini bermula dari kebijakan lockdown pemerintah China. Sehingga membuat Aiperi "terjebak" di Indonesia.
Baca Juga: Anies Baswedan Akan Terapkan Karantina Wajah Pada Warga Jakarta, untuk Tekan Laju Covid-19
Sejak minggu terakhir April 2020, Aiperi tinggal di rumah orangtua Edo di Jalan Ikan Tembakang, RT 07, Lk 2, Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Bumiwaras.
Aiperi bertemu dengan Edo saat traveling ke Bali pada Januari 2020 lalu.
"Sebenarnya tidak berencana lama (di Bali), hanya traveling dan surfing saja," kata Aiperi ditemui di kediaman Edo di Kelurahan Sukaraja, Bandar Lampung, Rabu (6/5/2020) petang.
Aiperi merupakan mahasiswi salah satu universitas di China. Kedatangannya ke Bali karena tertarik dengan pesona keindahan alam dan pantainya.
Baca Juga: Sedih, Hanya Dua Bulan Pria Ini 3 Kali Dinyatakan Positif Covid-19
"Saya liburan ke Bali, karena suka pantai, bagus pantai-pantainya," kata Aiperi dalam bahasa Inggris.
Namun, kebijakan lockdown oleh pemerintah China membuat liburan yang hanya direncanakan satu bulan itu menjadi lebih lama.
Semua penerbangan dari dan ke China dibatalkan.
Di tengah kegalauannya tak bisa pulang ke China, Aiperi berinteraksi akrab dengan Edo, pemandu wisata asal Bandar Lampung yang dikenalnya.
Benih-benih cinta mulai bersemi selama interaksi tersebut.
Perhatian Edo selama di Bali menumbuhkan ketertarikan Aiperi terhadap sosok Edo.
Baca Juga: WHO: Minum Air Putih Setiap 15 Menit Tidak Membunuh Virus Corona
Baca Juga: Punya Koleksi Puluhan Cincin, Jangan Sekali-kali Dipakai Saat Pandemi Virus Corona, Ini Alasannya
Sehingga, ajakan Edo agar Aiperi ikut pulang kampung ke Bandar Lampung pun diiyakannya.
"Bingung juga di Bali, mau masuk bulan puasa, mau sahur di mana," kata Aiperi.
Akhir Februari, Edo, Aiperi dan salah seorang teman Edo bertolak ke Jakarta. Kemudian pada 21 April 2020 kemarin, Edo dan Aiperi melanjutkan perjalanan ke Lampung.
Meski baru sebentar di Bandar Lampung, Aiperi merasa betah. Dia mengaku paling suka ayam bakar.
"Setelah semua ini (pandemi) selesai, balik lagi ke Bali baru ke China. Tapi saya mau ke Pulau Pahawang dahulu, saya lihat di media sosial, alam bawah lautnya bagus," kata Aiperi.
Sementara itu, Edo mengaku pulang ke Bandar Lampung karena sudah tidak ada penghasilan lagi dari pekerjaannya sebagai pemandu wisata di Bali.
Baca Juga: Raja Thailand Dirindukan Rakyatnya Saat Pandemi Covid-19, Karena Mengkarantina Diri di Jerman
"Benar-benar sepi. Tiga bulan nggak ada wisatawan di Bali," kata Edo menimpali.
Karena sudah tidak ada pemasukan, Edo pun memutuskan pulang ke Bandar Lampung.
Dia mulanya sungkan mengajak sang pujaan hati ikut. Namun, ternyata, ajakan Edo diiyakan oleh Aiperi.
"Nanti balik lagi ke Bali, kerja. Sambil nunggu lockdown selesai, ya sementara tinggal di sini dulu," kata Edo.(*)
#berantasstunting
#HadapiCorona
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kisah "Cinlok" di Tengah Pandemi, Gadis Kirgizstan Terjebak di Bali hingga Jatuh Cinta pada Pria Lampung
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar