Profesor andrologi di Universitas Sheffield Inggris, Allan Pacey, mengatakan penelitian seharusnya tidak dianggap sebagai kesimpulan, sebab terdapat sejumlah kerumitan teknik pada pengujian virus dalam air mani.
Menurutnya, keberadaan SARS-CoV-2 dalam sperma tidak menunjukkan apakah itu aktif dan mampu menyebabkan infeksi.
"Namun kita tidak perlu heran jika virus yang menyebabkan COVID-19 ditemukan dalam air mani sejumlah pria, karena ini telah ditunjukkan dengan banyak virus lainnya seperti Ebola dan Zika," katanya.
Pacey mengungkapkan bahwa temuan ini dapat dijadikan sebagai acuan pencegahan penularan virus corona, dengan melarang hubungan seksual sementara waktu bagi mereka yang terinfeksi.
Sebab, peneliti menyebut virus corona masih terdeteksi pada sperma pasien Covid-19 yang telah dinyatakan pulih.
Baca Juga: Berencana Punya Anak? WFH adalah Waktu yang Tepat Melaksanakan Program Hamil
Baca Juga: Konser Di Paris Batal, Madonna Akui Dirinya Terinfeksi Virus Corona
Mengundang ragam komentar, pakar independen mengatakan temuan itu menarik, akan tetapi harus ditinjau lebih mendalam secara hati-hati, sebab berkaitan dengan teori faktor pemicu penyebaran Covid-19 itu sendiri.
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar