"Ini temuan yang menarik, tapi harus dikonfirmasi bahwa ada virus yang menular, bukan gaya produk virus di dalam semen," ujar Profesor Mikrobiologi dari Universitas of Lowa, Dr. Stanley yang tidak terlibat dalam penelitian ini, dikutip dari New York Times.
Belum bisa dipastikan juga seberapa lama virus corona akan berada pada sampel sperma dari partisipan yang baru 2-3 hari sebelumnya dinyatakan sembuh dari Covid-19.
Para ilmuwan yang juga mendukung penemuan tersebut, menyebut penelitian ini perlu didalami lebih lanjut, karena terkait virus corona yang terdapat dalam sperma pasien positif dapat menimbulkan fakta penularan baru.(*)
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar