GridHEALTH.id - Kabar duka kembali menggelayuti dunia politik dan bidang pertahanan Tanah Air.
Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Djoko Santoso yang kini menjadi politisi Partai Gerindra meninggal dunia pada Minggu (10/5/2020) pagi.
Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Gerindra Habiburokhman membenarkan informasi tersebut.
Dia menuturkan, almarhum meninggal setelah beberapa hari dirawat karena mengalami pendarahan di otak.
Djoko sempat menjalani operasi di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto usai mengalami pendarahan di otak.
“Wafat pagi ini setelah beberapa hari dirawat pascapendarahan,” kata Habiburokhman ketika dihubungi Kompas.com, Minggu.
Dalam dunia medis, pendarahan di otak disebut juga dengan brain hemorrhage, yang juga bisa menyebabkan stroke.
Melansir WebMD, pendarahan otak disebabkan oleh arteri di otak pecah dan menyebabkan pendarahan lokal di jaringan sekitarnya.
Pendarahan ini membunuh sel-sel otak.
Baca Juga: Penyebab Keterlambatan Bicara, Kondisi yang Dialami Putra Penyanyi Kelly Clarkson
Kondisi ini meningkatkan tekanan pada jaringan otak terdekat, dan yang mengurangi aliran darah vital dan membunuh sel-sel otak.
Pendarahan dapat terjadi di dalam otak, antara otak dan selaput yang menutupinya, antara lapisan-lapisan selubung otak atau antara tengkorak dan selubung otak.
Beberapa gejala yang mengawali pendarahan otak seperti tiba-tiba sakit kepala parah, kejang tanpa riwayat kejang sebelumnya, kelemahan di lengan atau kaki, mual atau muntah, penurunan kewaspadaan, kelesuan, perubahan penglihatan, kesemutan atau mati rasa, bahkan kesulitan berbicara atau memahami pembicaraan.
Terlepas dari itu, meninggalnya Djoko Santoso ini rupanya membuat Tentara Nasional Indonesia (TNI) mengibarkan bendera setengah tiang.
"Seluruh satuan jajaran TNI/TNI Angkatan Darat mulai hari ini mengibarkan bendera setengah tiang," ujar Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Kolonel Inf Nefra Firdaus dalam keterangan tertulis, Minggu (10/5/2020).
Baca Juga: Ampuh Redakan Masuk Angin, Minyak Kayu Putih dari Tanaman Eucalyptus Dijadikan Antiivirus Corona
Nefra menuturkan, pengibaran bendera setengah itu sebagai bentuk penghormatan dan duka cita atas meninggalnya almarhum Djoko Santoso yang juga mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) ke-24 pada 2005-2007. (*)
#hadapicorona #berantasstunting
Source | : | Kompas.com,WebMD |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar