GridHEALTH.id - Demi menwujudkan kemandirian obat Indonesia, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) baru-baru ini memperkenalkan calon obat covid-19.
Obat tersebut merupakan pengembangan dari 28.000 spesies tanaman dan sekitar 1.845 diantaranya diidentifikasi sebagai tanaman obat.
Ditemukanlah dua tanaman obat yang dinilai dapat dijadikan sebagai amunisi untuk memerangi virus corona yang tengah mewabah.
Melansir dari Kompas.ID, LIPI telah mengembangkan dua tanaman herbal untuk menyembuhkan virus corona dan memperlambat pertumbuhan virus.
Material yang digunakan oleh LIPI dalam mengembangkan obat covid-19 tersebut adalah daun ketapeng badak (Cassia alata) dan daun benalu (Dendrophtoe Sp).
Dua tanaman yang tumbuh subur di tanah Indonesia ini dijadikan kandidat obat herbal untuk Covid-19 yang sedang di teliti di Laboratorium Cara Pembuatan Obat Tradisional Baik (CPOTD) Pusat Penelitian Kimia, Lembaga Ilmu Pengetahuan (LIPI), Puspitek, Tangerang Selatan, Banten, Jumat (8/5/2020).
Baca Juga: 5 Langkah Mencegah Mual Datang Saat Puasa di Bulan Ramadan
Sedianya hasil dari pengembangan dua tanaman herbal ini akan dijadikan sebagai antivirus Covid-19 yang berbasis herbal.
Formulasi dari dua tanaman tersebut diharapkan mampu mengikat receptor ACE (Angiontensin Converting Enzyme)-2 yang menjadi pintu masuk virus yang bernama ilmiah SARS-Cov-2 ke dalam sel inangnya.
Sehingga sel yang terinfeksi oleh virus tersebut dimaksudkan dapat berkurang.
ACE-2 adalah enzim yang menempel pada permukaan luar (membran) sel-sel di beberapa organ, seperti paru-paru, arteri, jantung, ginjal dan usus.
Baca Juga: Dokter Tompi Sarankan Menggunakan Plastik Pada Ojol untuk Melindungi Diri dari Virus Covid-19
Melansir dari Tribunnews.com, hingga saat ini penemuan dan pengembangan obat tersebut masih dalam proses penelitian dan uji lab.
Namun LIPI mengonfirmasi bahwa tidak lama lagi temuannya itu akan dilakukan uji coba penggunaan. (*)
#berantasstunting
#hadapicorona
artikel ini telah tayang di Sosok.id dengan judul
Source | : | Sosok.id |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar