GridHEALTH.id - Beberapa waktu lalu sempat beredar video latihan pernapasan yang mampu membantu ringankan gejala Covid-19, yaitu sesak napas.
Teknik pernapasan itu dibagikan oleh Dr Sarfaraz Munshi, seorang dokter di Rumah Sakit Queen Inggris.
Baca Juga: Resep Ringankan Sesak Napas dari Dokter Inggris, Bisa Bantu Hilangkan Gejala Covid-19
Dalam video yang kini viral itu, dia menjelaskan teknik pernapasan ini dimaksudkan memberi pasokan udara ke paru-paru. Ketika jumlah udara atau oksigen cukup, maka sesak napas pasien Covid-19 akan lebih ringan.
Tujuan utama latihan pernapasan adalah membersihkan paru-paru lendir lengket, mengoordinasikan pernapasan dengan obat-obatan untuk memberikan dosis optimal dan menjaga saluran udara tetap terbuka.
Namun, benarkah latihan pernapasan seperti itu dapat membantu orang yang menderita Covid-19?
Sampai dengan saat ini, belum ada konfirmasi ilmiah resmi bahwa teknik pernapasan telah terbukti membantu orang yang memiliki Covid-19.
Namun, teknik pernapasan direkomendasikan, karena telah digunakan oleh orang-orang yang memiliki kesulitan bernapas atau berisiko tinggi mengalami infeksi paru-paru, seperti dilansir dari drugs.com.
Teknik-teknik ini sudah akrab bagi banyak orang dengan kesulitan bernapas yang disebabkan oleh cystic fibrosis, penyakit paru obstruktif kronik (bronkitis kronis dan emfisema) dan asma kronis.
Melansir New Scientist, Michael Niederman dari Weill Cornell Medicine di New York, menjelaskan latihan pernapasan ini mirip dengan yang lain yang digunakan dalam perawatan pernapasan.
Napas dalam pada umumnya ide yang bagus, karena mereka dapat mendorong udara ke kedalaman paru-paru. Sebab, jika kantong paru-paru tidak digunakan, mereka pada dasarnya dapat ditutup dan menjadi berisiko infeksi.
Ema Swingwood, ketua Asosiasi Fisioterapis Chartered dalam Perawatan Pernafasan, mengungkap meskipun napas dalam-dalam bisa membantu, biasanya bukan ide yang baik untuk menghirup udara melalui mulut.
Karena menghirup udara yang besar dapat mengiritasi batuk kering yang sudah ada. Sebaliknya menghirup udara melalui hidung adalah ide yang lebih baik.
"Hidung menghangatkan dan membasahi udara yang Anda ambil," kata Ema Swingwood.
"Menghirup udara kering tidak akan membantumu." tambahnya.
Meskipun batuk yang keras pada akhir siklus pernapasan akan membantu membersihkan lendir, namun kebanyakan orang yang menderita batuk dengan Covid-19 mengalami batuk kering.
Karenanya, menurut Swingwood, penderita Covid-19 dengan batuk kering, maka melakukan batuk besar tidak akan membantu.
Dengan demikian, menarik napas dalam-dalam dan batuk yang dipaksakan mungkin membantu membersihkan lendir, tetapi tidak mungkin membantu penderita batuk kering dan kasus Covid-19 yang ringan.
Alih-alih melakukan latihan teknik pernapasan, Niederman justru merekomendasikan cara lain. Namun cara ini mungkin tidak akan membantu bagi orang dengan berukuran besar atau bagi ibu hamil.
Baca Juga: Sebelum Meninggal Dunia, Didi Kempot Alami Kelelahan hingga Keluhkan Sesak Napas
"Saya benar-benar berpikir bahwa, jika mereka merasa sedikit sesak napas, atau kadar oksigen turun ... Saya merekomendasikan orang berbaring di perut mereka," kata Niederman.(*)
#berantasstunting #hadapicorona
Source | : | drugs.com,new scientist |
Penulis | : | Levi Larassaty |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar