GridHEALTH - Baru-baru ini sempat dikabarkan ada seorang pria berusia 27 tahun terinfeksi virus corona (Covid-19) yang kemudian terkena stroke.
Peristiwa itu menimpa seorang teknisi medis darurat yang melayani Brooklyn dan Queens, New York, Amerika Serikat.
Pasien tersebut mengalami gumpalan darah yang menghalangi arteri ke otak.
Baca Juga: Virus Corona Menyasar Sistem Saraf, Pasien Covid-19 Terancam Stroke
Tak hanya itu, dokter juga mendiagnosis sindrom gangguan pernapasan akut, menemukan bahwa paru-paru yang terinfeksi pasien dipenuhi dengan cairan dan kadar oksigen darahnya rendah.
Meskipun sempat mengalami kondisi kritis, akhirnya pasien tersebut kini telah pulih dari stroke maupun Covid-19.
Dilansir dari The New York Times, ahli saraf di New York City, Detroit, New Jersey dan bagian lain negara itu telah melaporkan kasus-kasus tersebut, bahwa tak sedikit yang saat ini menjadi yakin bahwa stroke yang tidak dapat dijelaskan mewakili manifestasi merupakan bahaya lain dari Covid-19.
Baca Juga: 2 Diagnosa Dokter Tidak Ada Kecurigaan Infeksi Corona, Berujung Meninggal Dinyatakan Covid-19
Kasus-kasus menambah bukti bahwa serangan virus corona tidak hanya paru-paru, tetapi juga ginjal, otak, jantung dan hati. Dalam kasus yang jarang terjadi, tampaknya memicu sindrom inflamasi yang mengancam jiwa pada anak-anak.
Source | : | nytimes.com |
Penulis | : | Levi Larassaty |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar