“Kami melihat sejumlah anak muda yang menderita batuk ringan, atau tidak ingat gejala virus sama sekali, dan mereka mengasingkan diri di rumah seperti yang seharusnya - dan mereka mengalami stroke mendadak,” kata Dr. Adam Dmytriw, ahli radiologi University of Toronto.
Baca Juga: Ditemukan, Alasan Lebih Banyak Pria Korban Covid-19 yang Meninggal Dibanding Wanita
Dr. Dmytriw diketahui juga merupakan rekan penulis makalah yang menggambarkan pasien yang menderita stroke terkait dengan Covid-19. Namun, makalah ini belum ditinjau lebih lanjut.
Meskipun banyak dari pasien di bawah 65 tahun menderita diabetes dan hipertensi, namun tidak ada yang memiliki risiko jantung yang diketahui meningkatkan kemungkinan stroke.
Bagi sebagian orang, stroke adalah gejala pertama infeksi virus corona, dan mereka menunda pergi ke ruang gawat darurat karena takut terpapar.
Baca Juga: 6 Tanda Dini Serangan Stroke, Tekanan Darah Tinggi Salah Satunya
Dari 10 pasien yang dijelaskan dalam makalah Dr. Dmytriw, dua meninggal karena virus corona menyerang paru-paru mereka, dan dua laki-laki yang berusia 46 tahun dan 55 tahun terbunuh oleh stroke.
Tak hanya itu, para dokter di Mount Sinai Health System, New York juga melihat sejumlah kecil pasien stroke muda. Mereka mengatakan telah merawat lima pasien dengan Covid-19 selama periode dua minggu terakhir.
Source | : | nytimes.com |
Penulis | : | Levi Larassaty |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar