Dalam hal ini, Michael Yaffe, seorang dokter perawatan intensif di Beth Israel Deaconess Medical Center di Boston, menyebut pembekuan sebagai “ciri khas” penyakit ini, meskipun “tidak pada semua orang.”
Ilmuwan Jerman melaporkan minggu lalu bahwa otopsi 12 pasien Covid-19 menghasilkan sejenis gumpalan darah yang disebut deep vein thrombosis pada tujuh di antaranya. Penyebab kematian pada empat pasien adalah jenis bekuan darah lain di paru-paru, yang disebut emboli paru.
Baca Juga: Pria Ini Gunakan Celana Dalam untuk Cegah Virus Corona, Alasannya Bikin Polisi Melongo
Lebih lanjut, Dr. Adam Cuker, seorang profesor kedokteran di University of Pennsylvania menjelaskan pembekuan adalah risiko pada semua pasien yang sakit kritis jika mereka tidak bisa bergerak dalam waktu lama.
Namun pasien dengan virus corona mengalami peningkatan kadar protein pembekuan dalam darah, dan kondisinya tampaknya kurang responsif terhadap obat pengencer darah.
Beberapa bukti menunjukkan bahwa virus corona dapat secara langsung menginfeksi sel-sel endotel yang melapisi bagian dalam pembuluh darah, menyebabkan cedera dan pembengkakan yang menarik protein yang mendorong pembekuan, kata Dr. Cuker.
Orang-orang yang telah terpapar virus corona, atau sedang mengelola infeksi di rumah, harus menghubungi dokter mereka jika mereka melihat nyeri dada dan sesak napas yang mungkin menandakan bekuan darah di paru-paru, atau nyeri kaki, pembengkakan, kemerahan dan perubahan warna.(*)
#berantasstunting #hadapicorona
Source | : | nytimes.com |
Penulis | : | Levi Larassaty |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar