GridHEALTH.id - Darah donor untuk pengobatan penyakit sekarang kembali ramai dibicarakan.
Sebab darah donor bisa untuk mengatasi penyakit Covid-19 yang sekarang ini tengah mewabah di hampr seluruh pelosok dunia.
Darah donor dalam pengobatan medis ini dikenal dengan nama terapi Konvaselen alis transfusi plasma darah.
Baca Juga: Jangan Anggap Remeh, Lupa Hari selama WFH Bisa Jadi Tanda Stres Akibat Pandemi Corona
Salah satu studi tahun 2020, yang terbit dalam Journal of the American Medical Association, menemukan bahwa transfusi plasma darah pasien yang telah sembuh terbukti dapat membantu dalam penyembuhan pasien sakit kritis dengan COVID-19.
Setelah transfusi plasma, suhu tubuh menjadi normal dalam 3 hari pada 4 dari 5 pasien.
Jenis terapi plasma konvasalen sebelumnya sudah diterapkan dalam mengatasi penyakit akibat virus lainnya, seperti flu spanyol dan ebola.
Bahkan, terapi ini sudah ada sejak lebih dari 100 tahun lalu.
Baca Juga: Meski Positif Corona, Pedagang Bakso di Surabaya Nekat Berjualan Gunakan Masker 2 Lapis
Terapi darah donor pun ternyata banyak digunakan di dunia kecantikan.
Sebuah startup menggunakan prosedur untuk memerangi penuaan dengan menyuntikkan darah manusia muda kepada orang yang sudah tua.
Metode tersebut dikenal dengan istilah Ambrosia, yang diambil dari istilah makanan mitologis para dewa Yunani Kuno.
Ambrosia digambarkan sebagai ramuan panjang umur dan dapat memberikan keabadian, serta menjaga penampilan dewa-dewi Yunani tetap awet muda.
Baca Juga: Gelombang Kedua Covid-19 Muncul di Korea Selatan, Diduga Berasal dari 1 Orang Pria di Kelab Malam
Source | : | GridHealth.ID |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar