GridHEALTH.id - 4 Kebiasaan karena Dipaksa Selama PSBB Membuahkan Budaya Baru di Masyarakat Indonesia.
Ya, selama Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB), masyarakat Indonesia dipaksa untuk teribiasa dengan sebuah kenormalan baru selama Pandemi Covid-19.
Memang kebiasaan yang dipaksakan saat PSBB ini bukan hal baru. Tapi saat pandemi Covid-19, hal itu mau tidak mau harus mereka lakukan.
Selain wajib juga ada sangsinya, dan risikonya tidak kecil, karena bertaruh dengan keselamatan diri sendiri juga keluarga dan orang banyak dari infeksi virus corona.
Nah, karena itu semua, sadar atau tidak saat ini masyarakat Indonesia mempunyai budaya baru karena empat kebiasaan yang terpaksa dilakukan akibat PSBB.
Jadi inilah yang dinamakan keterpaksaan dan pemaksaan yang mebawa berkah kesehatan.
Apa saja itu?
Baca Juga: Seorang Pria Gunakan Uang Kertas Untuk Tangkal Covid-19, Alasannya Tak Terduga
Dikutip dari Kompas.com yang melansir dari Antara, Selasa (19/5/2020), di antaranya adalah rajin minum air putih, olahraga, berjemur, makan buah dan sayuran maupun mencuci tangan.
1. Rajin mengonsumsi sayur dan buah
Kebiasaan baik lainnya yang juga muncul karena Covid-19, sebagian orang lebih banyak mengonsumsi sayur dan buah.
Sandi mengatakan, kebiasaan ini bersumber dari kekhawatiran yang muncul selama pandemi Covid-19.
Survei McKinsey menunjukkan setidaknya ada tiga kekhawatiran terbesar masyarakat belakangan ini.
Salah satunya tidak mengetahui berapa lama kondisi ini akan berlangsung.
2. Rajin olahraga dan berjemur
Disebutkan juga salah satu kebiasaan baik yang muncul adalah masyarakat menjadi lebih sering berolahraga bahkan sekedar berjemur.
Baca Juga: Masuk The New Normal Indonesia Akan Dihadapkan pada Baby Boom, Ada Potensi Kelahiran 420.000 Bayi
3. Lebih sering mengonsumsi air putih
Medical Expert Combiphar, dr Sandi Perutama Gani mengatakan, salah satu yang berubah ialah 55 persen orang lebih sering mengonsumsi air putih.
"Dulu berapa banyak yang belum konsisten. Kita harapkan (kebiasaan konsumsi air putih lebih banyak) tetap dilakukan," ujar dia dalam virtual media briefing bersama Combiphar, Selasa (19/5/2020).
Para pakar kesehatan menganjurkan orang-orang setidaknya mengosumsi sekitar dua liter per hari dan jumlah ini bisa lebih disesuaikan kegiatan yang mereka lakukan.
4. Rajin cuci tangan
Kebiasaan baik lain yang sekarang ini muncul yakni orang-orang lebih memperhatikan kebersihan tangan mereka.
Hasil survei menunjukkan, setidaknya 85 persen melakukan hal ini.
"Perilaku hidup bersih dan sehat, sederhana, bukan hal baru tapi gara-gara Covid-19, kita jadi belajar kembali dan melakukan kembali PHBS. Masyarakat Indonesia jadi lebih sadar, ternyata jorok makan tidak cuci tangan," tutur Sandi.
Banyak penyakit dan ancaman kesehatan yang bisa menyebar karena tidak mencuci tangan.
Dua penyakit utama yang ditularkan di tangan ialah diare dan infeksi saluran pernapasan atas atau ISPA, serta tentu saja saat ini ditambah Covid-19.
Ketika tangan terkontaminasi oleh bakteri dan virus penyebab penyakit, patogen ini bisa masuk ke dalam tubuh atau berpindah dari satu orang ke orang lain.
Mencuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun menjadi yang dianjurkan para pakar kesehatan.
Apalagi jika kita usai berkegiatan terutama di luar rumah. Jika tak memungkinkan, cairan pembersih tangan bisa menjadi pilihan.
Baca Juga: Protokol Covid-19 Menggunakan Masker tidak Berlaku Bagi Penderita Asma
"Kalau abai pada gaya hidup bersih dan sehat, takutnya bisa memicu gelombang lanjutan Covid-19," tutur Sandi.
Nah, karena sudah terbentuknya budaya seperti itu, besar harapan banyak pihak budaya tersebut terjaga selalu melekat di masyarakat.
Karenanya ini namanya keuntungan dan juga berkah pandemi Covid-19 bagi masyarakat.(*)
#brantasstunting
#HadapiCorona
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar