GridHEALTH.id - Hari Raya Idul Fitri tahun 2020 ini seakan menjadi salah satu lebaran dengan momen paling berbeda.
Seluruh umah muslim di dunia ini harus menelan pil pahit akibat pandemi virus corona yang menyebar di seantero dunia.
Terutama bagi Indonesia, di mana sebagian masyarakatnya seakan acuh dengan penyebaran virus corona (Covid-19).
Pasalnya, belum lama ini, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo menyebutkan adanya kemungkinan kita akan hidup selamanya dengan virus corona.
Baca Juga: Update Covid-19; Peneliti Temukan Virus Corona Bisa Terbang Diudara Sejauh 6 Meter
Meski sebelumnya, sebuah penelitian dari Singapura sempat membuat prediksi kalau wabah virus corona di Indonesia bakal berakhir di bulan Oktober 2020.
Doni Monardo menyebut, hingga kini belum ada kepastian kapan pandemi virus corona akan berakhir.
Sehingga, masyarakat pun harus beradaptasi untuk bisa beraktivitas normal sambil menerapkan protokol kesehatan.
Baca Juga: Kasus Corona Pecah Rekor di RI, Epidemiolog Ingatkan Siap-siap Puncak Tertinggi Belum Muncul
"Sejauh ini belum ada lembaga yang berani mengatakan kapan Covid-19 akan berakhir termasuk juga belum ada kepastian kapan vaksin akan ditemukan.
"Sehingga sangat mungkin kita akan selamanya hidup dengan Covid-19," ujar Doni dalam video conference usai rapat terbatas bersama Presiden Jokowi, Senin (18/5/2020).
Doni mengatakan, Gugus Tugas telah memberikan beberapa masukan terkait strategi menghadapi kondisi new normal.
Baca Juga: Bukan di Wuhan juga Amerika dan Eropa, Sumber Virus Corana Ternyata di Hutan Hujan Tropis Amazon
Termasuk pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Namun dia menekankan pentingnya prakondisi melalui survei, kajian, dan riset terkait waktu yang tepat untuk memulai pelonggaran.
Menurut dia, Presiden Joko Widodo telah meminta agar dilakukan kajian daerah-daerah mana saja yang sudah bisa diterapkan kebijakan pengurangan pembatasan.
Hal itu harus dilihat berdasarkan data daerah mana yang angka penyebarannya masih rendah.
"Tentu adalah daerah-daerah yang memiliki kriteria hijau. Kalau kita lihat dari 34 provinsi di Indonesia, memang tingkat kasusnya masih relatif rendah," ucapnya.
"Tapi namun demikian tetap kajian secara data dan juga riset memiliki peran yang penting. Sehingga nantinya mana daerah yang dibuka mana yang diberikan pengurangan pembatasan tidak keliru," sambung Doni.
Soal hidup di era normal baru ini sebelumnya juga sempat disampaikan langsung Jokowi.
Kepala negara, menegaskan bahwa masyarakat harus hidup berdampingan dengan Covid-19 karena sampai saat ini vaksin belum ditemukan.
Tak ada yang mengetahui pasti kapan pandemi akan berakhir.
Baca Juga: Masih Tidak Ada Bukti Penularan Virus Corona Bisa Lewat Kontak Permukaan, Ini Jawaban WHO
"Kebutuhan kita sudah pasti berubah untuk mengatasi risiko wabah ini. Itu keniscayaan, itulah yang oleh banyak orang disebut sebagai new normal atau tatanan kehidupan baru," kata Presiden pada Jumat pekan lalu.
Mendengar hal ini, sudah sebaiknya kita tetap mengikuti imbauan pemerintah dalam menjalani protokol kesehatan demi keselamatan diri sendiri dan orang-orang di sekitar kita, terutama menjelan lebaran kali ini. (*)
Baca Juga: Ma'ruf Amin : Pemerintah Minta Maaf Belum Bisa Hilangkan Covid-19
#hadapicorona #berantasstunting
Artikel ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul: Doni Monardo: Sangat Mungkin Kita Selamanya Hidup dengan Covid-19
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar