GridHEALTH.id - Keluhkan Minimnya APD, Seorang Dokter Ditangkap Polisi dan Dijebloskan ke Rumah Sakit Jiwa.
Alat pelindung Diri (APD) merupakan peralatan kesehatan yang paling dibutuhkan dalam menghadapi virus corona (Covid-19).
Seperti dikutip dari Health and Safety Executive, APD merupakan peralatan yang akan melindungi penggunanya terhadap risiko kesehatan atau keselamatan di tempat kerja.
Terutama bagi mereka yang bekerja di tempat berisiko tinggi mengalami kecelakaan, cedera, atau tertular penyakit, seperti di area konstruksi atau di fasilitas kesehatan.
Tapi saat seorang dokter megeluhkan minimnya APD, dia justru dijebloskan ke rumah sakit jiwa usai mengeluh minimnya ketersediaan APD bagi para tenaga medis yang tengah bekerja menghadapi pandemi.
Dikutip dari BBC, dia adalah Dr Sudhakar Rao, ahli anestesi yang telah bekerja selama 20 tahun di India.
Menurut pemberitaan media lokal, Rao dikenal sebagai sosok yang lantang bersuara dan mengeluhkan minimnya APD kepada pemerintah.
Baca Juga: Update Covid-19; 3 Negara Ini Berhasil Taklukan Virus Corona
Alhasil selama dua bulan ini ia kerap menjadi perbincangan di media sosial.
Terbaru sebuah video viral menunjukan Rao dan polisi berhadapan di sebuah jalan raya di Kota Visakhapatnam selatan, tempat ia tinggal dan bekerja.
Menurut keterangan pihak berwenang dia dikirim ke rumah sakit jiwa setelah itu.
Berita ini muncul menyusul laporan bahwa para dokter di India ditindak karena berbicara tentang kekurangan alat pelindung maupun ketidaksiapan rumah sakit.
Sejak Sabtu lalu, sebuah video yang beredar di media sosial dan Whatsapp menunjukkan insiden yang membingungkan publik.
Dr Rao terlihat bertelanjang dada dan duduk di dalam mobilnya yang berhenti di sisi jalan.
Dia tampak sedang berteriak kepada para polisi.
Lalu dalam video terpisah, Rao berbaring di jalan dengan tangan terikat di belakang punggungnya sementara seorang polisi memukulinya dengan tongkat.
Video terakhir memperlihatkan polisi mengikat dokter di depan massa yang kebingungan melihat kejadian tersebut.
Rao sempat berbicara kepada wartawan sebelum dibawa pergi oleh polisi.
Dia mengaku dipaksa berhenti dan keluar dari mobil oleh aparat.
"Mereka menyambar telepon dan dompet saya. Mereka memukul saya," katanya.
Penahanan dokter Rao telah memicu kontroversi besar.
Pengguna media sosial dan lainnya mengkritik penanganan situasi oleh pemerintah India ini.
Baca Juga: Warga DKI Diizinkan Takbiran di Tengah Pandemi Covid-19 Oleh Anies Baswedan juga DMI dan MUI DKI
Partai-partai oposisi telah mempertimbangkan, menuduh polisi memiliki kekuatan yang berlebihan.
Kasus penangkapan Rao ini kini kian menjadi perbicangan hangat, karena sebelumnya dia sudah mendapatkan skorsing usai mengatakan kepada media bahwa dokter tidak diberi APD dan masker yang memadai.
"Kita disuruh menggunakan masker yang sama selama 15 hari sebelum meminta masker baru. Bagaimana kita bisa merawat pasien yang mempertaruhkan hidup kita?" Rao bertanya kepada wartawan televisi lokal.
Sementara itu polisi yang melakukan penangkapan mengaku mengamankan pria mabuk di jalanan.
Komisaris Polisi mengaku tidak tahu bahwa itu dokter Rao.(*)
#berantasstunting
#hadapicorona
Source | : | tribunnews,hse.gov.uk |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar