GridHEALTH.id - Trend Baru Masyarakat Melawan Virus Covid-19, Memunculkan Antivirus Secara Alami.
Itulah sekarang yang sedang banyak dterjadi di masayaraat Indonesia juga dunia.
Trend membuat banyak masyarakat memutuskan Hadapi Corona secara frontal.
Buktinya sudah banyak. Sekarang masyarakat Amerika bahkan Prancis sudah banyak yang memadati area umum. Misal pantai.
Begitu juga di Indonesia. Masyarakat sudah mulai memadati pusat perbelanjaan, bahkan titik keramaian.
Jalanan protokol, sudah tidak lagi mengindahkan protokol pencegahan infeksi Covid-19.
Itulah trend tersebut. Mereka seolah-olah sengaja memaparkan diri dengan virus corona.
Harapannya, dengan sering dan sedikit demi sediit terpapar, kekebalan mereka meningkat. Hingga akhirnya virus Covid-19 tidak lagi bisa berkutik menginfeksi umat manusia.
Hal itu pun diakui oleh seorang perawat di North Carolina, Amerika Serikat. Sekarang ini banyak orang sengaja berpesta untuk mencari kekebalan virus corona.
Baca Juga: KKB Papua lebih Ganas dari Covid-19, Tenaga Medis yang Baru Datang Tewas Oleh Mereka
Kepada New York Post pada Rabu (20/5/2020), perawat di Novant Health Forsyth Medical Center mengaku telah merawat pasien yang terinfeksi Covid-19 akibat pesta tersebut.
"Dalam beberapa hari belakangan, kami mendengar dari banyak pasien dan masyarakat bahwa mereka tidak takut terkena virus," kata Yolanda Erich kepada NBC.
"Orang-orang benar-benar keluar dan coba terpapar virus, jadi menghadiri pertemuan, pesta agar meningkatkan peluang terinfeksi."
Ernich mengemukakan, pasien-pasien muda mengaku kepada petugas layanan kesehatan bahwa mereka berharap mengembangkan antibodi.
Baca Juga: Update Covid-19; 3 Negara Ini Berhasil Taklukan Virus Corona
Sehingga tidak lagi harus melakukan tindakan pencegahan saat keluar ke tempat umum.
Akan tetapi para ahli belum memastikan apakah antibodi virus corona benar-benar memberikan kekebalan.
"Kami benar-benar prihatin dengan tren ini," lanjut Enrich.
"Mereka dapat menyebarkan virus di sekitar masyarakat dan melukai populasi kita yang rentan, yang akan berdampak pada masalah kesehatan serius."
Gubernur Roy Cooper dan pejabat kesehatan setempat lalu memperingatkan kelompok orang yang disebutnya idiot itu.
"Anda dapat dengan mudah membunuh seseorang yang Anda cintai," kata Cooper pada konferensi pers minggu ini.
Ia menambahkan bahwa orang-orang tidak waras itu "sepenuhnya tidak bertanggung jawab dan sama sekali tidak dapat diterima."
Baca Juga: Warga DKI Diizinkan Takbiran di Tengah Pandemi Covid-19 Oleh Anies Baswedan juga DMI dan MUI DKI
Dr Mandy Cohen sekretaris Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan Carolina Utara mengatakan, lebih banyak kasus Covid-19 artinya lebih berisiko bagi penduduk yang rentan.
"Tidak ada keadaan di mana kami ingin orang-orang secara aktif sengaja tertular Covid-19," ucap Cohen.
"Alasan kami bekerja sangat keras secara kolektif untuk menjaga penyebaran virus tetap rendah adalah kenyataan bahwa ketika ada lebih banyak virus di masyarakat, itu tidak hanya berdampak bagi mereka yang positif, tetapi juga berisiko tinggi bagi orang-orang yang punya kondisi kesehatan serius."
Soumya Swaminathan peneliti ternama di Badan Kesehatan Dunia (WHO) berujar, awal bulan ini telah mengecilkan gagasan untuk mengembangkan herd immunity terhadap virus.
Di seluruh dunia, penelitian menunjukkan tingkat kekebalan alami antara 10-15 persen, jauh dari 90-95 persen populasi yang harus kebal untuk mencapai herd immunity, ucap Swaminathan.
"Mencari herd immunity artinya menerima "tingkat kematian yang tinggi," ungkapnya.(*)
Baca Juga: Viral Tenaga Medis Pingsan hingga APD Harus Digunting, Dehidrasi usai Antar Jemput Pasien Covid-19
#brantasstunting
#HadapiCorona
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cari Herd Immunity, Banyak Orang Sengaja Berpesta agar Tertular Covid-19"
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar