Semua orang dengan diabetes tipe 1 dan tipe 2 yang berusia antara 12 hingga 70 tahun harus menjalani tes urine untuk albuminuria setidaknya sekali setahun.
Saat ini skrining albuminuria disarankan bagi pasien yang memiliki risiko penyakit ginjal kronis, termasuk diabetes, tekanan darah tinggi, penyakit sistemik, yang berusia lebih dari 60 tahun, dan memiliki riwayat keluarga penyakit ginjal kronis. Jika hasilnya positif maka harus dipastikan dengan tes urine kedua.
Beberapa kondisi lain seperti tekanan darah tinggi juga bisa menyebabkan albuminuria. Tes juga akan menunjukkan hasil yang positif bila dilakukan selama menderita penyakit, olahraga berat, infeksi saluran kemih. Orang yang memiliki kebiasaan merokok juga dapat memiliki tes positif.
Jadi, dengan mendeteksi terjadinya mikroalbuminuria maka dapat dideteksi dini terjadinya nefropati diabetik dan dapat memperkirakan risiko penyakit kardiovaskuler.
Penderita diabetes yang mengalami mikroalbuminuria menetap akan berisiko mengalami kerusakan ginjal serius (50% pasien cuci darah adalah penderita diabetes melitus).
Baca Juga: Nyeri Punggung Saat Hamil? Mungkin Akibat Posisi Tidur Tidak Tepat
Baca Juga: Minum Obat Tanpa Air Seperti Pil, Benarkah Mengganggu Efektivitasnya?
Oleh karena itu, mengetahui lebih dini adanya mikroalbuminuria merupakan langkah awal yang baik dalam usaha untuk mempertahankan fungsi ginjal dan menghambat penurunan fungsi ginjal lebih lanjut. (*)
#berantasstunting #hadapicorona
Source | : | Medical News Today,Gridhealth.id,Prodia |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar