"Kita punya 270 juta warga sehingga mau tidak mau, tidak mungkin mengandalkan impor. Jadi harus siap siap riset vaksin untuk Indonesia sendiri," jelasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, saat ini kandidat vaksin virus corona yang dianggap unggul adalah vaksin BNT162 milik perusahaan farmasi Amerika Serikat, yakni Pfizer yang bekerjasama dengan perusahaan mRNA Jerman, BioNTech.
Apabila vaksin BNT162 mendapat respon positif, maka vaksin tersebut akan tersedia pada akhir Oktober 2020.
"Jika semuanya berjalan dengan mulus dan selaras, kami akan punya cukup bukti keamanan dan kemanjuran bagi kami untuk percaya diri mengatakan kepada FDA (Food and Drug Administration) dan EMA (European Medicines Agency), kami memiliki vaksin pada akhir Oktober,” ujar Chief Executive Officer Pfizer Inc, Albert Bourla, dikutip dari laman Asianlite, Minggu (31/5/2020).
Apabila Indonesia memproduksi vaksin virus corona, maka setidaknya membutuhkan waktu minimal satu tahun.
Hal itu sebagaimana disampaikan oleh Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Bambang Brodjonegoro.
Source | : | tribunnews |
Penulis | : | Levi Larassaty |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar