Satu flavonoid yang disebut kuercetin dapat membantu menstabilkan sel yang melepaskan histamin di tubuh.
Karena sifat antihistamin dan anti-inflamasinya, ekstrak kuersetin digunakan untuk mengobati alergi dan, menurut para periset di Universitas Maastricht di Belanda, kandungan ini dapat melindungi terhadap risiko osteoporosis, kanker tertentu dan penyakit paru dan kardiovaskular.
Anggur merah mengandung flavonoid yang disebut resveratrol, yang memiliki struktur kimia yang serupa dengan dietilstilbestrol, estrogen sintetis yang digunakan untuk mengobati gejala menopause.
Biokimia dan peneliti biologi molekuler di University of Louisville School of Medicine menemukan bahwa, walaupun resveratrol mungkin berguna sebagai estrogen sintetis, obat ini juga dapat bekerja sebagai antagonis estrogen, bergantung pada jenis sel dan adanya estrogen lainnya.
Resveratrol pada anggur merah dapat mengurangi gejala menopause, namun reliabilitasnya masih terus dipelajari.
Seiring dengan resveratrol, komponen lain dalam anggur dapat menawarkan perlindungan terhadap berbagai jenis kanker.
Baca Juga: Studi: Kelebihan Suplemen Kalsium Tingkatkan Risiko Kanker
Baca Juga: Salah Pakai Celana Dalam Bisa Sebabkan Kanker? Ini Faktanya
Periset percaya bahwa katekin, proanthocyanidins dan stilbenes, semuanya ditemukan dalam anggur merah, dapat membantu mencegah kanker payudara, sedangkan anthocyanin dapat menurunkan risiko kanker usus besar untuk berkembang.
Source | : | healthy eating sfgate,Natural Food Series |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar