GridHEALTH.id - Update Covid-19: Tembus 10.000 Kasus Positif Covid-19 Harian di India.
Pada Sabtu, 6 Juni 2020, India melaporkan penambahan kasus baru virus corona sebanyak 10,438.
Jumlah itu menjadi penambahan kasus harian positif virus corona tertinggi sejak awal kemunculannya di India pada 30 Januari lalu.
Dengan penambahan kasus yang melonjak fantastis ini menyebabkan India menduduki urutan ke-6 sebagai negara dengan kasus positif virus corona tertinggi di dunia.
Bahkan, India menggeser Italia yang semula berada di urutan ke-6 dari 215 negara yang melaporkan kasus virus corona.
Penambahan kasus virus corona yang signifikan di India rupanya telah terjadi berturut-turut selama dua minggu terakhir.
Dilansir dari dnaindia.com, menurut Kementrian Kesehatan & Kesejahteraan Keluarga Union, jumlah kematian India hampir mencapai angka 7.000.
Baca Juga: Gara-gara Namanya Corona, Seorang Wanita di India Jadi Bulan-bulanan Massa
Menurut Departemen Kesehatan, wilayah Maharashtra memiliki jumlah kasus tertinggi dengan hampir 83.000 kasus positif infeksi dan hampir 3.000 kematian.
Sebanyak 2.739 Covid-19 kasus dilaporkan di wilayah Maharashtra dalam 24 jam terakhir.
Padahal India diketahui telah memberlakukan lockdown sejak 24 Maret 2020 lalu, dan diperpanjang hingga 30 Juni 2020.
Baca Juga: Dokter Asal India Ini Mendadak Menjadi Miliarder Saat Pamdemi.Covid-19 Melanda, di Indonesia?
Perpanjangan lockdown yang ketat di India rupanya hanya berlaku di wilayah dengan kasus positif virus corona yang masih tinggi, seperti Mumbai dan Dehli.
Sementara itu, beberapa wilayah di India yang telah menunjukkan penurunan kasus positif virus corona akan dilakukan pelonggaran lockdown.
Pelonggaran tersebut berlaku di mal, hotel, restoran, dan tempat ibadah pada Senin, 8 Juni 2020.
Kendati demikian, belum dimulainya pelonggaran lockdown, India justru terus melaporkan penambahan kasus positif virus corona yang semakin tinggi.
Sampai dengan 6 Juni 2020, India tercatat melaporkan kasus positif virus corona sebanyak 246.622 total kasus.
Baca Juga: China Berang India Batal Beli Alat Tes Covid-19 Akibat Tak Akurat
Baca Juga: China Berang India Batal Beli Alat Tes Covid-19 Akibat Tak Akurat
Dilansir dari BBC, seorang kritikus mengatakan, lonjakan kasus baru-baru ini menunjukkan bahwa lockdown, yang dimaksudkan untuk memberi pemerintah waktu meningkatkan fasilitas medis, relatif tidak berhasil.
Tetapi Gautam Menon, seorang profesor dan peneliti pada model penyakit menular, sebelumnya mengatakan kepada BBC bahwa negara itu tidak punya pilihan lain.
"Melebihi satu titik, sulit untuk mempertahankan lockdown yang telah berlangsung begitu lama --secara ekonomi, sosial dan psikologis," katanya.
Baca Juga: Agar Bebas dari Jamur juga Virus Corona Saat Naik Ojol, Begini Cara Merawat Helm yang Tepat
Baca Juga: Lockdown di India Kacau, Risiko Penyebaran Virus Corona Meningkat
Sebelumnya, India dikabarkan sempat berbuat kekacauan di tengah pandemi Covid-19 pada akhir Maret lalu.
Ketika awal pemberlakuan lockdown, warga India justru berbondong-bondong mudik ke kampungnya masing-masing.
Alhasil, terjadi kerumumunan di jalan akibat pembatasan transportasi umum yang juga diputuskan pemerintah.
Terjadinya peristiwa itu, tentu menyebabkan risiko penyebaran virus corona menjadi meningkat.(*)
Baca Juga: Hilangkan Kerutan di Wajah dengan Campuran Minyak Kelapa dan Kunyit
#berantasstunting #hadapicorona
Source | : | dnaindia.com,BBC |
Penulis | : | Levi Larassaty |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar