Penjelasan mengenai Zoom fatigue terangkum dalam wawancara BBC Worklife dengan Gianpiero Petriglieri, seorang profesor di Insead, yang mengeksplorasi pembelajaran dan pengembangan berkelanjutan di tempat kerja, dan Marissa Shuffler, seorang profesor di Universitas Clemson, yang mempelajari kesejahteraan di tempat kerja dan keefektifan kerja tim.
Menurut Petriglieri, melakukan panggilan video membutuhkan lebih banyak fokus daripada obrolan tatap muka.
Baca Juga: Kasus Baru Corona Tertinggi yang China Alami Kali Ini Penyebarannya dari Talenan Salmon Impor
Obrolan video berarti perlu bekerja lebih keras untuk memproses isyarat non-verbal seperti ekspresi wajah, nada suara, dan bahasa tubuh.
Tuntutan untuk lebih fokus ini mengonsumsi banyak energi.
"Anda tidak dapat bersantai, seperti ketika dalam percakapan tatap muka," katanya. Ada pula faktor lain, seperti jeda yang terjadi antar percakapan.
Baca Juga: Bocah 8 Tahun yang Viral Karena Terinfeksi Covid-19 Sudah Sembuh, Diisolasi 37 Hari
“Diam menciptakan ritme alami dalam percakapan kehidupan nyata. Namun, ketika itu terjadi dalam panggilan video, Anda menjadi cemas,” tambahnya.
Kondisi itu juga membuat orang tidak nyaman.
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar