Satu studi tahun 2014 oleh akademisi Jerman menunjukkan bahwa keterlambatan telepon atau sistem konferensi membentuk pandangan kita terhadap orang-orang secara negatif.
Bahkan keterlambatan 1,2 detik membuat orang memandang responden sebagai kurang ramah atau kurang fokus.
Faktor tambahan, kata Shuffler, adalah jika kita secara fisik menggunakan kamera, kita sangat sadar sedang diawasi.
“Ketika Anda berada di konferensi video, Anda tahu semua orang melihat Anda; Anda berada di atas panggung, jadi datanglah tekanan sosial dan perasaan seperti Anda perlu tampil dengan baik. Menjadi performatif itu menegangkan dan lebih menegangkan,” katanya.
Selain itu, sangat sulit bagi orang-orang untuk tidak melihat wajah mereka sendiri jika mereka dapat melihatnya di layar, atau tidak menyadari bagaimana mereka berperilaku di depan kamera.
Terlepas dari itu, ada cara tersendiri untuk meredakan Zoom fatigue ini.
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar