Dokter Shmuel Shoham dari Universitas John Hopkins mengatakan, hal ini dilakukan karena vaksin corona Covid-19 sampai sekarang belum ada.
Karena jumlah korban yang tidak surut bahkan meningkat di seantero Amerika Serikat, dan terapi plasma darah belum menunjukkan hasil yang menggembirakan, Trump memerintahkan agar upaya pencarian vaksin segera dilakukan.
Perusahaan bioteknologi Amerika Moderna mengatakan akan mengadakan percobaan luas yang pertama kalinya atas sebuah kandidat vaksin Virus Corona bulan depan.
Moderna bekerja sama dengan Lembaga Nasional Kesehatan Amerika untuk mengembangkan vaksin itu. Katanya percobaan pengetesan vaksin itu akan melibatkan 30 ribu orang sukarelawan. Sebagian akan diberi calon vaksin dan sebagian lainnya diberi plasebo.
Sebuah perusahaan bioteknologi China, Sinovac, juga akan mengadakan uji coba vaksin corona bulan depan dengan melibatkan 9.000 sukarelawan di Brasil. Universitas Inggris, Oxford juga akan mengadakan percobaan serupa di Brazil.
Pemerintah Trump bekerja sama dengan sejumlah laboratorium swasta dan berharap bisa menyediakan 300 juta dosis vaksin Covid-19 permulaan Januari tahun depan.
Baca Juga: Peserta Perlu Siap-siap, Mengaku Merugi Terus Nantinya BPJS Hanya Layani Kebutuhan Dasar Kesehatan
Namun para pakar mengatakan tidak ada jaminan vaksin itu akan berhasil. Kata mereka, meski ada hasilnya, kemungkinan hanya akan memberikan perlindungan selama beberapa bulan pada orang yang diberi vaksin itu. (*)
Source | : | VOA Indonesia |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar