"Hampir tidak terdeteksi, di sekitar bulan Maret, beliau terpapar virus tersebut dan meninggal dunia," kata Basra dikutip dari suara.com (16/06/20).
Kematian ibunya tentu menimbulkan kesedihan yang mendalam bagi Basra, namun mencontoh dedikasi profesionalitas ibunya, Basra terdorong untuk ikut menjaga kesehatan masyarakat.
Saat ini Basra sedang menempuh studi untuk profesi kedokteran di Universitas UPN Veteran dan sedang menjadi co-assistant di RSUD Margono Soekarjo Purwokerto, sementara dua kakak perempuannya menjalani karir sebagai dokter gigi.
Kepergian mendiang ibunya telah membulatkan tekadnya untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya Covid-19. Ia menjadi relawan di tim komunikasi Gugus Tugas yang bertugas untuk mengedukasi publik tentang virus tersebut dan pencegahannya.
Bersama dengan relawan lainnya, Basra menginisiasikan kampanye #mudikonline di TikTok untuk mengajak orang-orang agar tetap di rumah selama Idul Fitri.
Hingga kini, tagar tersebut sudah mendapatkan 312,7 juta tontonan dan mendapatkan dukungan dari beberapa pejabat negara, seperti Wakil Presiden H. Ma'ruf Amin, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan Menkopolhukam Mahfud MD.
"Pandemi Covid-19 merupakan ancaman bagi kita semua. Jadi tidak mungkin melawan pandemi ini tanpa peran dari semua pihak. Sebagai seseorang yang kehilangan ibu dalam perjuangan ini, saya meminta teman-teman semua untuk tetap waspada.
Baca Juga: Wah, Ternyata Makan 3 Kue Nastar Kalorinya Setara Sepiring Nasi!
Menerapkan protokol kesehatan, termasuk mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak fisik, memakai masker, dan tetap tenang bahkan dalam keadaan normal baru," ucap Basra.
Source | : | suara.com,kabare.id |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar