"Tidak pernah ada lockdown atau PSBB, hanya kampanye pembatasan sosial. Tidak pernah menutup perbatasan, Garuda Indonesia saja tidak pernah berhenti beroperasi," terang Umar Hadi.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, ketika muncul klaster baru, pemerintah dengan sigap mendirikan posko Tes PCR Covid-19 gratis, aktif melakukan pelacakan kontak, hingga meningkatkan perawatan.
Saat ini saja, ia menyebut, jumlah pasien Covid-19 yang masih dirawat di rumah sakit Korea Selatan tersisa sekitar 1.000 orang. Angka tersebut jauh lebih rendah dari sebelumnya hingga 9.000 orang.
Baca Juga: Physical Distancing Versi WHO 1 Meter Dikritik Ilmuwan, 'Jarak 2 Meter Adalah yang Paling Aman'
Baca Juga: 7 Tanda Tubuh Kelebihan Garam, Salah Satunya Sering Pusing Kepala
"Kapasitas untuk melakukan test, tracing dan perawatan demikian baiknya sehingga penduduk Korea Selatan tidak terlalu khawatir kalaupun harus sakit," tutup Umar Hadi.(*)
#berantasstunting #hadapicorona
Source | : | Kompas.com,Korea Times,gelora.co.id |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar