GridHEALTH.id - Amerika Serikat Kritis Covid-19, Kematian Capai 100 Ribu Jiwa, Donald Trump Kukuh Buka Lockdown
Bak kehilangan arah usai digempur berbagai masalah, Prsiden Ameika Serikat (AS) Donald Trump kini mendesak agar negara bagian melonggarkan lockdown.
Baca Juga: Di Tengah Pandemi, Kemenpora Ajak Masyarakat Terapkan Gaya Hidup Sehat dengan #WAH
Diketahui AS beberapa bulan terakhir menerapkan aturan lockdown untuk membendung virus corona (Covid-19) yang semakin mewabah di negara adidaya tersebut.
Menurutnya lockdown yang dilakukan telah menggerus perekonomian dan membuat pengangguran semakin merajalela.
"Kami melakukan hal yang benar, tapi sekarang saatnya bergerak. Kalian akan menghancurkan negara jika tidak melakukannya (membuka lockdown)," kata Trump dikutip dari AFP pekan lalu.
Baca Juga: Dituding Buka Saat Lockdown, 2 Bangunan Hotel Langsung Diruntuhkan Gubernur
Trump juga mengatakan ingin membuka tempat-tempat ibadah dengan segera.
"Orang-orang ingin berada di gereja mereka. Gereja-gereja itu sangat penting untuk [kesehatan] jiwa negara kita," kata Trump.
Disisi lain, keinginan Trump tersebut tentu harus bertaruh dengan kesehatan warganya yang semakin terancam akibat virus corona.
Menurut penghitungan Reuters, selama Mei, jumlah yang meninggal di AS rata-rata 1.400 orang setiap hari, jumlah ini turun dari April dengan kematian 2.000 orang tiap hari.
Kematian akibat Covid-19 ini lebih banyak dari jumlah gabungan orang AS yang meninggal dalam tiga perang. Perang yang dimaksud yakni Perang Korea, Perang Vietnam dan konflik A.S. di Irak dari 2003-2011.
Media AS menyebutkan korban perang Vietnam sekitar 63.000 jiwa. Covid-19 juga disebut lebih banyak memakan korban orang AS daripada epidemi AIDS sejak 1981 hingga 1989, dan jauh lebih mematikan daripada flu musiman selama beberapa dekade.
Virus flu membunuh orang AS paling banyak pada 1957-1958, dengan jumlah 116.000 orang meninggal. Angka kematian akibat corona di AS yang menyentuh 100.000 orang ini di luar prediksi Presiden AS Donald Trump.
Pakar epidemi Amerika, Anthony Fauci, justru yang menyatakan korban meninggal akibat corona di AS akan mencapai 100.000 jiwa nantinya.
Terlebih hingga saat ini AS menjadi negara dengan kasus Covid-19 paling banyak di dunia.
Baca Juga: Waduh, Takut Virus Corona Banyak Warga AS Kumur Pakai Cairan Pemutih
Berdasarkan data dari worldometers.info/corona virus pada Jumat (19/6/2020) tercatat ada sebanyak 2,263,749 kasus Covid-19 yang terkonfirmasi.
Dimana angka kematian mencapai 120,688 kasus, kesembuhan 931,076 kasus, dan yang masih harus mendapatkan perawatan sebanyak 1,211,985 kasus.(*)
#berantasstunting
#hadapicorona
Source | : | Reuters,worldometers.info/coronavirus |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar