GridHEALTH.id - Setalah Disalip Indonesia Untuk Jumlah Kasus Covid-19, Singapura Mulai Buka Kembali Sejumlah Sektor
Sejak lonjakan kasus virus corona yang terjadi di Singapura pada April lalu, Pemerintah setempat terus memperketat kebijakan lockdown hingga 1 Juni 2020.
Hasilnya, jumlah kasus positif Covid-19 Singapura disalip Indonesia.
Rabu, 17 Juni 2020, dengan tambahan kasus baru virus corona yang mencapai angka 1.031, menjadikan Indonesia berada diposisi pertama dengan kasus positif virus corona tertinggi di Asia Tenggara.
Karenanya, tren kasus baru virus corona yang dilaporkan terus menurun, maka pemerintah Singapura memutuskan untuk melonggarkan kebijakan lockdown.
Pelonggaran itu kemudian mengizinkan sejumlah sektor kembali dibuka yang dilakukan secara bertahap yang ditinjau dalam tiga fase.
Beberapa sektor itu seperti perkantoran, sekolah, universitas, transportasi umum, pertokoan, aktivitas luar ruangan, dan lain-lain.
Pelonggaran itu pun membuat penduduk di Singapura mulai makan di restoran.
Bahkan, toko-toko eceran di Singapura mulai dibuka kembali untuk bisnis, seperti yang dilaporkan TheJakartaPost.
Meski begitu, tindakan pencegahan masih tetap dilakukan, termasuk penggunaan aplikasi "Safe Entry" yang mencatat identitas seseorang, mengukur suhu mereka dan mencatat waktu mereka memasuki toko atau gedung.
Aplikasi ini dimaksudkan untuk memungkinkan pelacakan kontak yang lebih mudah dalam kasus infeksi.
Baca Juga: Sebagai Negara Riset Kelas Dunia, Singapura Prediksi Akhir Pandemi Corona Indonesia 1 Bulan Kedepan
Baca Juga: Aman dari Infeksi Virus Corona Saat Beraktivitas di Masa New Normal
Pemerintah setempat telah memutuskan untuk berpindah ke fase dua pembukaan kembali, lantaran melihat sebagian besar kegiatan jumlah infeksi Covid-19 menunjukkan tanda-tanda penurunan dalam beberapa pekan terakhir.
Dalam hal ini, pertemuan sosial kelompok kecil hingga lima orang diperbolehkan, hal ini juga berlaku bagi restoran, di mana mereka dapat menerima hingga lima pengunjung sekaligus.
Namun, kegiatan yang melibatkan pertemuan besar seperti konferensi, pameran, konser, bar, klub malam, tempat karaoke, bioskop, perpustakaan dan museum, serta jemaat agama, akan tetap dilarang untuk sementara waktu.
Baca Juga: PDP Corona di Parepare Kabur Bawa 2 Anak, Saat Jalani Karantina di Rumah Sakit
Fase kedua diperkirakan akan berlangsung berbulan-bulan di bawah rencana tiga fase Singapura untuk membuka kembali ekonominya.
Perihal pembukaan kembali di sejumlah sektor itu tak dipungkiri melegakan banyak warga. Salah satunya Chua Boon Ann.
Pria berusia 68 tahun yang saat ini sudah pensiun itu, mengatakan dia senang bisa bertemu tiga teman dekatnya untuk sarapan di sebuah kedai kopi terbuka dekat rumahnya seperti yang mereka lakukan setiap hari selama bertahun-tahun sebelum lockdown.
"Kami sangat senang bertemu teman-teman kami untuk sarapan lagi, seperti sebelumnya. Itu sangat sulit (selama lockdown). Saya merasa sangat bosan di rumah," kata Chua.
Sementara itu, di sekitar distrik keuangan dan bisnis Singapura, hari pertama pembukaan kembali agak tenang. Di mana restoran tidak ramai dan beberapa toko eceran tetap tutup.
Pemerintah masih meminta perusahaan untuk mengizinkan pekerja melakukan telekomunikasi, sebagian untuk menghindari kemacetan sistem transportasi umum Singapura.
Baca Juga: PDP Corona di Parepare Kabur Bawa 2 Anak, Saat Jalani Karantina di Rumah Sakit
Hingga 19 Juni, Singapura tercatat melaporkan kasus virus corona sebanyak 41.615 total kasus. Dari jumlah itu, 33.459 di antaranya telah dinyatakan pulih.
Namun, 26 lainnya dikabarkan telah meninggal dunia, sehingga sebanyak 8.182 orang masih menjalani perawatan.(*)
#berantasstunting #hadapicorona
Source | : | TheJakartaPost.com |
Penulis | : | Levi Larassaty |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar