GridHEALTH.id - Tepat hari ini, 21 Juni 2020, usia Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertambah satu tahun, maka usia Presiden Jokowi saat ini adalah 59 tahun.
Meski termasuk ke dalam usia yang tidak lagi muda, Presiden ke-7 Indonesia ini masih terlihat kukuh dalam menjalankan tugasnya sebagai pemimpin negara.
Baca Juga: Arahan Presiden Jokowi Untuk Rakyatnya, Hidup Produktif dan Aman dari Corona di Masa AKB
Kendati demikian, seiring usianya yang semakin bertambah maka tidak menutup kemungkinan apabila dirinya mulai menujukkan penurunan energi atau mendapati penyakit.
Sebab, seseorang yang menginjak usia 50 tahun umumnya rentan terkena penyakit.
Dilansir dari Webmd, lebih dari 9 dari 10 orang dewasa yang berusia lebih tua cenderung memiliki beberapa jenis penyakit kronis, dan hampir 8 dari 10 di antaranya memiliki lebih dari satu penyakit.
Baca Juga: Tips Sehat ala Soraya Haque, Usia 50 Tahun Tapi Tetap Awet Muda
Beberapa penyakit itu, seperti diabetes, tekanan darah tinggi, penyakit jantung, kanker, obesitas, osteoporosis, berkurangnya penglihatan atau pendengaran, dan lain-lain.
Namun, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menjalani kehidupan lebih sehat agar penyakit itu melambat atau bahkan tidak menjangkit tubuh.
Dikutip dari Cleave and Clinic, berikut panduan gaya hidup sehat setelah usia 50 tahun ke atas.
- Konsumsi makanan yang sehat.
Baca Juga: WHO; Tips Makan Sehat Selama Karantina di Tengah Wabah COVID-19
- Tetap berada di berat badan yang sehat.
- Tidur cukup selama 7 hingga 8 jam.
- Aktif secara fisik.
- Tidak merokok.
Dengan mengikuti panduan ini, maka dapat membantu pria menua dalam kesehatan yang baik dan mengurangi risiko penyakit.
Baca Juga: Di Tengah Pandemi, Kemenpora Ajak Masyarakat Terapkan Gaya Hidup Sehat dengan #WAH
Tak hanya itu, melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala juga penting dilakukan bagi pria di atas usia 50 tahun. Beberapa pemeriksaan kesehatan yang bisa dilakukan, diantaranya:
1. Skrining
Skrining adalah tes yang mencari penyakit pada tahap awal, sebelum timbul gejala.
Pria di atas usia 50 harus berkonsultasi dengan dokter tentang pemeriksaan apa yang harus dilakukan dan seberapa sering.
Baca Juga: Hari Hipertensi Dunia 2020, Tekanan Darah Tinggi Komorbid Berbahaya Bagi Covid-19
2. Tekanan darah
Tekanan darah tinggi meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, dan penyakit lainnya. Pemeriksaan tekanan darah adalah pemeriksaan yang mudah, tidak menyakitkan, dan non-invasif yang dapat dilakukan di kantor dokter.
Menurut American Heart Association, tekanan darah harus diperiksa setidaknya sekali setiap dua tahun, dimulai pada usia 20 tahun.
3. Kolesterol
Kolesterol tinggi meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Untuk mengetahui kadar kolesterol dalam tubuh, perlu dilakukan tes darah.
Baca Juga: Tak Disangka, Masak Nasi dengan Cara Ini Ternyata Lebih Sehat dan Kurangi Kolesterol Hingga50%
The American Heart Association menginginkan setiap orang di atas usia 20 yang tidak memiliki penyakit jantung untuk menjalani tes kolesterol setiap empat hingga enam tahun.
4. Kanker prostat
Tes darah sederhana yang disebut tes PSA (prostate-specific antigen) dapat menemukan kanker prostat dini.
Baca Juga: Ketahui Manfaat dari Buah Delima, Bisa Lemahkan Sel Kanker Prostat!
Satuan Tugas Layanan Pencegahan A.S menyarankan bahwa semua pria di atas usia 50 berbicara dengan dokter tentang melakukan tes PSA dan memahami risiko dan manfaat dari tes ini.
5. Kanker usus besar
The American Cancer Society merekomendasikan bahwa semua pria harus diskrining untuk kanker usus besar mulai dari usia 50 hingga usia 75 tahun.
Beberapa jenis skrining tersedia untuk menemukan polip di usus besar yang dapat berkembang menjadi kanker usus besar.
Baca Juga: 6 Cara Alami Bersihkan Usus Besar, Dijamin Praktis, Mudah dan Murah
Oleh karenanya, pria di atas usia 50 harus berbicara tentang berbagai jenis skrining kanker usus besar dengan dokter.
Dengan demikian, itulah berbagai hal yang perlu dipahami dan dilakukan dalam menjaga kesehatan di atas usia 50 tahun.(*)
#berantasstunting #hadapicorona
Source | : | WebMD,Cleaveland Clinic |
Penulis | : | Levi Larassaty |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar