WHO telah membantu menyediakan dan mempekerjakan 37 staf pada pusat isolasi di Yaman untuk pasien Covid-19.
Beberapa di antaranya adalah fasilitas kesehatan yang ada yang telah dirancang ulang.
Sedangkan yang lainnya adalah bangunan tua yang diubah menjadi rumah sakit darurat.
Meski telah mendapat bantuan tersebut, Hasel merasa ini belumlah memadai, sebab masih banyak kekurangan yang belum tercukupi.
Baca Juga: Pasien Covid-19 Diberikan Izin 'Refreshing', Ganjar Pranowo;Mungkin Saja Mereka Bosan
"Kami tidak memiliki cukup alat pengukur suhu infra merah, ada kekurangan alat swab untuk diagnosis dan bahkan tim gugus tugas di daerah itu tidak memiliki ambulans untuk digunakan untuk setiap kasus yang dicurigai," papar Hasel.
Di sisi lain, Mohamed Alshamaa dari Save The Children khawatir tentang nasib petugas medis yang bekerja di rumah sakit di Yaman yang hanya bisa beroperasi separuh akibat pertempuran.
Source | : | TribunWow |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar