GridHEALTH.id - Deddy Corbuzier baru-baru ini mengungkapkan bahwa dirinya merupakan seorang pemakai narkoba.
Dihadapan Deputi Pemberantasan BNN, Irjen Pol Drs Arman Depari, Deddy Corbuzier menceritakan kronologis dirinya mengonsumsi narkoba jenis benzodiazepin atau dikenal sebagai obat penenang.
Baca Juga: Deddy Corbuzier Ngaku Pakai Narkoba Bukan Untuk Tingkatkan Percaya Diri, Deputi BNN: 'Itu Boleh'
Alasan Deddy Corbuzier mengonsumsi psikotropika tersebut karena bahunya sempat sakit sampai-sampai mengganggu aktivitas.
Usut punya usut, rupanya pria berbadan kekar ini sempat mengalami hernia yang menyebabkan tubuhnya merasakan sakit.
"Saya punya bahu kan copot dan enggak bisa sembuh kecuali dioperasi. Jadi kalau kena AC tiap malam, sakit banget. Jadi kadang sulit tidur dan sebagainya," jelas Deddy, dlaam kanal YouTube-nya, Sabtu (27/6/2020).
Namun hernia yang dialami Deddy Corbuzier bukanlah turun berok, melainkan hernia nukleus pulposus (HNP) atau yang lebih dikenal dengan saraf kejepit.
"Okay here is the story..Gue kena HNP di syaraf L5 dan S1.. Ingat saat gue di kursi roda sampai hampir 4 bulan..," ujar Deddy Corbuzier di laman Instagram-nya, pada Senin (13/1/2020) lalu.
Baca Juga: Vitamin K pada Keju Dapat Membantu Melawan Covid-19, Benarkah?
Melansir Mayo Clinic, hernia nukleus pulposus (HNP) mengacu pada masalah dengan salah satu bantal karet (disk) yang duduk di antara tulang-tulang individu (tulang belakang) yang menumpuk untuk menggeser tulang belakang.
Cakram tulang belakang memiliki pusat lunak, seperti jeli (inti) yang terbungkus dalam bagian luar yang keras dan kenyal (annulus).
Kadang-kadang cakram selip atau cakram pecah, cakram hernia terjadi ketika beberapa nukleus mendorong keluar melalui sobekan pada anulus.
Kebanyakan HNP terjadi di punggung bawah, meskipun mereka juga dapat terjadi di leher.
Tanda dan gejala tergantung pada di mana hernia berada, seperti:
- Nyeri lengan atau kaki. Jika cakram herniasi berada di punggung bawah, biasanya seseorang akan merasakan sakit paling parah di bokong, paha, dan betis, atau mungkin mengalami rasa sakit di bagian kaki.
- Nyeri leher. Jika piringan herniasi ada di leher, biasanya seseorang akan merasakan sakit yang paling parah di bahu dan lengan. Nyeri ini mungkin menjalar ke lengan atau kaki ketika batuk, bersin, atau pindah ke posisi tertentu. Nyeri sering digambarkan tajam atau terbakar.
- Mati rasa atau kesemutan. Orang yang memiliki cakram hernia sering mengalami mati rasa atau kesemutan pada bagian tubuh yang dilayani oleh saraf yang terkena.
- Kelemahan. Otot-otot yang dilayani oleh saraf yang terpengaruh cenderung melemah. Ini dapat menyebabkan sesorang tersandung, atau memengaruhi kemampuan untuk mengangkat atau menahan barang.
Penyebab HNP bisa diakibatkan oleh kelebihan berat badan atau otot, pekerjaan berat atau ekstrem, genetik, atau bahkan merokok.
Namun seperti yang kita lihat, kelebihan berat badan atau massa otot yang dialami Deddy Corbuzier bisa jadi salah satu penyebabnya.
Sementara itu, Deddy menerangkan jika hernia yang dialaminya ini dapat membuat dirinya tidak bisa berjalan, bahkan berdiri sekalipun.
"I can't walk... Jangan kan jalan.. Berdiri aja ga bisa.. Syaraf kejepit di tulang belakang bersifat permanen..," ujarnya.
Namun, Deddy bersyukur dirinya dapat kembali pulih dan beraktivitas seperti biasanya.
Baca Juga: Kemenkes Anjurkan Pakai Telemedicine, Akuratkah Screening Kesehatan Tanpa Bertatap Muka?
"Kata dokter salah satu alasan gw bisa jalan lagi krn to pangan otot di punggung dan perut sangat kuat.. So basically gw berdiri krn topangan otot.. So thanks God I work out before that happened!!” jelasnya. “Ini adalah latihan back bawah.. Lower back... Dan tiap gw lakuin ini.. SAKIT NYA BUKAN MAIN... But... Its life. Either u do it to u have up," ujar Deddy.
Akibat inilah Deddy Corbuzier diresepkan psikotropika jenis benzodiazepin untuk mengurangi nyeri punggung bawah akut. (*)
#hadapicorona
Source | : | YouTube,Instagram,Mayo Clinic |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar