GridHEALTH.id - Baru-baru ini dunia tengah dihebohkan dengan keberhasilan transplantasi sel induk pertama di dunia yang melibatkan pasien dengan kondisi Covid-19 di Thailand.
Transplantasi itu dilakukan oleh seorang anak laki-laki berusia 5 tahun kepada saudara perempuannya berusia 7 tahun yang dilahirkan dengan thalassemia.
Artikel lengkapnya mengenai transplantasi sel induk tersebut, yang sudah diulas oleh GridHEALTH.id, bisa di klik di sini.
Rupanya penyakit yang tergolong serius ini masih jarang diketahui oleh banyak orang, oleh karenanya berikut GridHEALTH.id sajikan informasi seputar thalassemia yang penting untuk diketahui.
Dikutip dari Centers for Disease Control and Prevention, thalassemia adalah kelainan darah bawaan yang biasanya ditularkan dari orang tua ke anak-anak melalui gen.
Penyakit ini muncul ketika tubuh tidak menghasilkan cukup protein yang disebut hemoglobin, bagian penting dari sel darah merah.
Ketika tidak ada hemoglobin yang cukup, sel-sel darah merah tubuh tidak berfungsi dengan baik dan mereka berlangsung lebih singkat, sehingga ada lebih sedikit sel darah merah sehat yang mengalir dalam aliran darah.
Baca Juga: Pelatih Bologna FC Curhat Perjuangannya Melawan Leukemia, Inilah Gejalanya
Baca Juga: Seorang Pria Ditemukan Tak Bernyawa Sempat Keluhkan Sesak Napas, Ketahui Bahayanya!
Seperti diketahui, sel darah merah membawa oksigen ke seluruh sel tubuh dan oksigen adalah sejenis makanan yang digunakan sel untuk berfungsi.
Ketika tidak ada cukup sel darah merah yang sehat, juga tidak ada cukup oksigen yang dikirimkan ke semua sel tubuh lainnya, maka dapat menyebabkan seseorang merasa lelah, lemah atau sesak napas. Ini adalah kondisi yang disebut anemia.
Orang dengan talasemia mungkin menderita anemia ringan atau berat yang kemungkinan dapat merusak organ dan menyebabkan kematian.
Baca Juga: Khasiat Daun Koja, Atasi Anemia Hingga Penyubur Cepat Hamil
Terdapat dua jenis thalassemia, yakni:
Thalassemia alfa, terjadi ketika gen atau gen yang terkait dengan protein globin alfa hilang atau diubah (bermutasi).
Thalassemia alfa paling sering terjadi pada orang-orang dari Asia Tenggara, Timur Tengah, Cina, dan pada orang-orang keturunan Afrika.
Thalassemia beta, terjadi ketika cacat gen yang serupa memengaruhi produksi protein globin beta.
Talasemia beta paling sering terjadi pada orang-orang asal Mediterania. Pada tingkat yang lebih rendah, orang Cina, orang Asia lainnya, dan orang Afrika-Amerika dapat terpengaruh.
Adapun bentuk thalassemia, ada thalassemia mayor dan thalassemia minor.
Orang dengan thalassemia sebaiknya menjalani perawatan sejak dini agar dapat hidup lebih lama.
Namun, orang-orang ini harus mengatasi komplikasi dari gangguan ini yang terjadi seiring waktu.
Dikutip dari National Heart, Lung, and Blood Instute, komplikasi itu di antaranya:
- Penyakit Jantung dan Hati
Transfusi darah secara teratur adalah pengobatan standar untuk thalassemia. Transfusi dapat menyebabkan zat besi menumpuk di dalam darah, yang dapat merusak organ dan jaringan, terutama jantung dan hati.
Penyakit jantung yang disebabkan oleh kelebihan zat besi adalah penyebab utama kematian pada orang yang menderita thalassemia. Penyakit jantung termasuk gagal jantung, aritmia (detak jantung tidak teratur), dan serangan jantung.
- Infeksi
Di antara orang yang menderita thalassemia, infeksi adalah penyebab utama penyakit dan penyebab kematian kedua yang paling umum. Orang yang telah mengeluarkan limpa memiliki risiko lebih tinggi karena mereka tidak lagi memiliki organ yang melawan infeksi ini.
Baca Juga: 9 Makanan yang Dapat Mencegah Tulang Keropos Dengan Diet Osteoporosis
- Osteoporosis
Tidak sedikit orang yang menderita thalassemia memiliki masalah tulang, termasuk osteoporosis. Ini adalah kondisi di mana tulang lemah dan rapuh dan mudah patah.(*)
#berantasstunting #hadapicorona
Source | : | CDC,nhlbi.nih.gov |
Penulis | : | Levi Larassaty |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar